Suara.com - Warganet dihebohkan dengan postingan video di akun TikTok @agustinusanggaiba6 dengan durasi 5.31 menit. Akun TikTok tersebut diduga milik Ketua Majelis Rakyat Papua, Provinsi Papua Tengah, Agustinus Anggaibak.
Dalam video tersebut Agustinus Anggaibak diduga mendukung keberadaan pertambangan illegal di Kampung Wakia, Kampung Mogodagi, Distrik Kapiraya, Kabupaten Mimika. Wilayah tersebut masih menjadi pro dan kontra antara sesama masyarakat Mee dan Kamoro atas hak ulayat lantaran pemerintah kabupaten Mimika, Deiyai dan Dogiyai belum tetapkan tapal batas wilayah pemerintahan.
Terkait itu, Musa Boma selaku Ketua tim peduli alam dan manusia Kapiraya menyatakan bahwa pernyataan yang dikeluarkan oleh Ketua MRPT Agustinus Agaibak sangat meresakan, provokator, dan tidak benar
"Pernyataan yang dimuat dalam Tiktok dengan berdurasi 5.31 menit itu bisa mengundang persoalan yang lebih besar lagi," ujar Musa Boma dalam keterangan tertulisnya yang di terima Suara.com Kamis 26/9/2024 malam di waktu Papua.
Ia menuturkan, semua kasus ini bisa terjadi karena hanya kehadiran perusahaan ilegal PT. ZOmmalion Heavin Industri di Kali Wakiya, Kampung Mogodagi, Distrik Kapiraya.
"Oleh pimpinan perusahaan di peralatkan kepada kepada desa Wakiya bersama kepala suku Kamoro atas nama Kosmas Rooy Tapornamo," katanya.
Ia menjelaskan dalam durasi video singkat oleh Ketua MRPT Agustinus Agaimbak tidak memberi solusi atas masalah Wakiya tapi mala menambah persoalan," kata Musa Boma.
"Sesuai keputusan rakyat Wakiya yang sudah mengumsi mereka katakan bahwa kamu kami tidak pindakan di Wakiya berarti kami akan boikot semua bisa terjadi karena kehadiran perusahaan ilegal itu," katanya.
Lebih lanjut, Tokoh Pemuda Papua Tengah itu mengatakan bandara Kapiraya sempat harus kembali ditutup karena ada pihak yang menganggu aktivitas pelayanan publik pemerintah.
Baca Juga: Meki Nawipa dan Deinas Geley: Bersama Membangun Papua Tengah Menuju Masa Depan yang Lebih Baik
"Kunjungan MRPT pernah di sampai di Wakiya tapi tidak mampu untuk pulangkan perusahaan malah dibiarkan saat itu," tambah Musa Boma.
Reporter: Elias Douw
Berita Terkait
-
Diguyur Hujan Deras, Longsor Tutup Ruas Jalan Trans Nabire Hingga 30 Meter
-
Cegah Konflik Laten, Pemprov Papua Tengah Tegas Soal Batas Wilayah 3 Kabupaten
-
Dua Dapil di Papua Tengah Ikat Suara untuk Pasangan Meki Nawipa-Deinas Geley
-
4 Paslon di Pilgub Papua Tengah Deklarasi Kampanye Damai, KPUD: Jangan Saling Membantai, Itu Satu Kampung!
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Sebut Kereta Whoosh buat Investasi Sosial, Profesor Ini Sindir Jokowi: Makanya Kuliah yang Benar
-
Misteri Kematian Perempuan Berinisial CY, Dari Makan Nasi Uduk Hingga Tewas di Rumah Sakit
-
India Sodorkan BrahMos ke Indonesia: Rudal Supersonik Ganas, Apa Hebatnya?
-
Teriakan Korban Bikin Panik! Tiga Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Massa di Kelapa Gading
-
Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Penjara: Makasih 7 Bulan Selalu Menemani
-
Skandal Whoosh: 7 Fakta Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat yang Kini Diusut KPK
-
Indonesia Bawa Pesan Toleransi di Roma: Menag Nasaruddin Umar Hadiri Forum Perdamaian Dunia
-
Siap Terjunkan Pasukan Perdamaian ke Gaza, TNI AD Tunggu Komando Prabowo
-
Ajak Anak Muda Berpikir Kritis, Hasto: Tantangan Apa yang Harus Kita Jawab...
-
Detik-detik Maling Motor Asal Lampung Tewas Dihajar Massa di Gang Buntu Cengkareng