Suara.com - Otoritas Iran pada Senin (30/9) mengeksekusi dua pria secara terbuka atas keterlibatan mereka dalam pembunuhan seorang polisi selama aksi perampokan bersenjata di Iran tengah.
Eksekusi tersebut dilakukan di kota Khomein, provinsi Markazi, menurut laporan resmi dari Mizan Online yang mengutip pernyataan jaksa setempat.
"Hukuman mati terhadap dua perampok bersenjata telah dilaksanakan pagi ini di kota Khomein," ungkap laporan tersebut.
Kedua terpidana diketahui menembak mati seorang polisi hampir empat tahun lalu saat mencoba melarikan diri dari bentrokan dengan petugas kepolisian.
Insiden tersebut menarik perhatian publik karena dianggap sebagai serangan langsung terhadap penegakan hukum di Iran.
Hukuman mati di Iran umumnya dilakukan melalui metode gantung. Namun, eksekusi di depan umum jarang terjadi, menjadikan peristiwa ini sebagai salah satu yang luar biasa di negara tersebut.
Iran dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat eksekusi tertinggi di dunia, setelah China, menurut berbagai kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International.
Negara ini menerapkan hukuman mati untuk berbagai kejahatan besar, seperti pembunuhan, perdagangan narkoba, serta kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual.
Eksekusi tersebut memicu reaksi yang beragam, dengan beberapa pihak mendukung langkah keras pemerintah terhadap kejahatan, sementara yang lain menyerukan penghapusan hukuman mati di Iran.
Baca Juga: Pemimpin Baru Segera Diumumkan, Hizbullah Siap Balas Serangan Israel!
Berita Terkait
-
Pemimpin Baru Segera Diumumkan, Hizbullah Siap Balas Serangan Israel!
-
Tanpa Kirim Pasukan, Iran Bersumpah Balas Dendam atas Tewasnya Nasrallah
-
Hassan Nasrallah Tewas, Iran: Israel Bakal 'Hancur' Pada Waktunya
-
"Tidak Akan Dibiarkan Begitu Saja", Iran Beri Ancaman usai Serangan Israel Tewaskan Nasrallah
-
Hamas Buka Suara soal Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Tewas Akibat Serangan Udara Israel
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, Prabowo Perintahkan Audit Total Bangunan Pesantren Se-Indonesia
-
Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?
-
Sudah 37 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Al Khoziny, Tim SAR Hadapi Ancaman Penyakit dan Beton
-
Berapa Anak Cak Imin? Angkat Santri Korban Reruntuhan Al Khoziny Jadi Anak
-
Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Terus Bertambah, Tim SAR Sudah Temukan 37 Jenazah