Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan bertanggung jawab atas meninggalnya dua anggota TNI yang meninggal dalam pertempuran di Kawasan Intan Jaya pada Senin (7/10/2024) serta di Nduga Jumat (4/10/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom melalui keterangan yang diterima pada Selasa (8/10/2024).
"Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat siap bertanggungjawab atas tewasnya Pratu Ilham Jaya pasukan Elit Kostrad TNI AD di Intan Jaya pada hari Senin, 07 Oktober 2024 dan Serda M Bagus Setiawan anggota Satgas Rajawali Yonif 411/Pandawa di Nduga pada hari Jumat, 04 Oktober 2024 dalam pertempuran darat antara TPNPB dengan militer indonesia," katanya dalam keterangan resmi yang diterima pada Selasa (8/10/2024) malam.
Ia mengemukakan baku tembak antara pasukan TNI dengan TPNPB-OPM terjadi pada Senin (7/10/2024).
"Anggota pasukan TPNPB OPM dari Kodap VIII Intan Jaya telah menembak mati satu angota TNI dan melukai dua lainnya ,” katanya.
Sambom mengemukakan, Anggota TPNPB OPM Kodap VIII Intan Jaya yang pimpinan Letkol Enos Tipagau, Mayor Afrianus Bagubau, Mayor Keny Tipagau, dan Kapten Alex Waker melakukan penyerangan terhadap aparat militer Indonesia di pos wilayah tersebut.
Hingga kontak senjata terjadi antara aparat militer Indonesia dengan TPNPB. Pertempuran terjadi di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya sejak jam 13.00 siang hingga malam, Senin, 07 Oktober 2024.
"Terkait dengan hal tersebut, TPNPB Kodap VIII Intan Jaya dengan tegas menolak semua sistem pemerintahan Indonesia di Intan Jaya dan menuntut kepada PBB dan lembaga HAM Internasional untuk melihat situasi warga sipil yang terkena dampak konflik bersenjata di tanah Papua," katanya.
Sambom juga menyatakan bahwa TPNPB siap menghadapi serangan balasan.
Baca Juga: Satgas Damai Cartenz Tangkap Anggota TPNPB, Diduga Terlibat Berbagai Kejahatan
"(TPNPB) siap menghadapi pasukan elite TNI yang telah dikirim oleh Presiden Indonesia di Papua, yang saat ini termasuk dalam wilayah konflik bersenjata di kawasan Melanesia akibat jajahan kolonialisme indonesia,” tegas TPNPB.
Ia juga mengemukakan bahwa TPNPB-OPM akan terus memberikan ancaman kepada pasukan militer Indonesia di Papua.
Kontributor : Elias Douw
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?