Suara.com - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkit masa pemerintahannya selama jadi Presiden RI ke-6 pada 2004-2014. Diakui SBY kalau kepemimpinannya pada masa itu ada banyak kekurangan, akan tetapi dia menekankan kalau dirinya tidak menyelingkuhi konstitusi.
Pernyataan itu disampaikan SBY ketika berikan sambutan dalam peluncuran buku 'Perjalanan dan Capaian Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009)' di JCC, Jakarta, pada Kamis (10/10/2024).
"I have to said, jadi menurut saya itu great achievement. Tentu banyak kekurangan kita, ada kelemahan kita, ada beberapa hal yang tidak bisa kita lakukan, tetapi kita tidak berselingkuh, kepada sistem, kepada konstitusi, kepada hal-hal yang patut dipedomani dalam kehidupan bernegara," kata SBY.
Pernyataan itu pun langsung tuai perhatian. Pasalnya, lewat pernyataan tersebut, SBY dinilai sebenarnya tengah menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebentar lagi lengser.
"Dalam konteks tertentu, apakah SBY menyindir Jokowi, bisa menyindir bisa juga tidak. Kelihatannya bisa saja menyindir karena yang menyerempet, menyelingkuhi konstitusi kan kita sama-sama tahu, publik juga tahu siapa," kata Pengamat politik Ujang Komarudin kepada Suara.com, dihubungi Jumat (11/10/224).
Menurut Ujang, publik tentu masih mengingat berbagai polemik politik yang terjadi selama masa kepemimpinan Jokowi. Seperti wacana presiden 3 periode hingga pengunduran pemilu karena alasan Pandemi Covid-19. Sehingga, dia menilai kalau publik bisa jadi menangkap maksud dari pernyataan SBY.
"Meskipun SBY tidak menyebut namanya, tapi yang punya potensi kemarin menyelingkuhi konstitusi ya orang yang berkuasa saat ini. Apakah menyindir Jokowi, publik sudah paham itu arahnya ke mana," ujarnya.
Berita Terkait
-
SBY Akui Tidak Sempurna Selesaikan Tugas Kenegaraan: Tapi Kita Tidak Berselingkuh pada Konstitusi
-
Capaian 10 Tahun Jokowi: Hadirkan Revolusi Layanan Kesehatan, Berobat Cukup Pakai Ponsel
-
Jokowi Beberkan Hasil Prohram Hiliriasi Selama Pemerintahannya
-
Pertemuan Hangat 2,5 Jam, Jokowi Enggan Ungkap Isi Obrolan dengan Prabowo
-
Heboh di Medsos! Harta Nadiem Makarim Melejit Ngalahin Luhut, Kok Bisa?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting