Suara.com - Ibu Kota Nusantara (IKN) berisiko jadi proyek mangkrak akibat memakan terlalu banyak keuangan negara. Pakar Sosiologi Perkotaan dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, Sulfikar Amir bahkan menyebut kalau IKN berisiko bernasib sama seperti proyek pembangunan wisma atlet Hambalang.
"IKN ini bisa menjadi Hambalang skala besar, super Hambalang. Karena bangunan-bangunan belum jadi dan saat ini biaya perawatannya aja ya untuk bangunan yang sudah ada di sana, belum jadi pun itu sebesar Rp1,3 triliun per tahun," ungkap Sulfikar, dikutip suara.com dari podcast bersama Bambang Widjojanto, Minggu (13/10/2024).
Menurut Sulfikar, bangunan yang sudah ada di IKN, seperti Istana Negara dan Istana Garuda, harus dirawat dengan baik agar tidak rusak akibat korosi. Selain itu, bangunan yang masih dalam proses juga dilanjutkan hingga selesai. Dia juga menyarankan agar pemerintah sebaiknya tidak perlu membuat bangunan baru.
"Jangan menambah (pembangunan baru), selesaikan apa yang sudah dibangun supaya bisa dipakai," sarannya.
Agar pembangunan IKN tidak sia-sia, Presiden terpilih Prabowo Subianto dianjurkan untuk lebih dulu lakukan audit seluruh proses pembangunan. Termasuk mengecek catatan pengeluaran biaya yang sudah dihabiskan.
"Apakah benar-benar dihabiskan secara real, secara sepantasnya. Kemudian berapa besar biaya yang dibutuhkan lagi untuk menyelesaikan apa yang sudah dibangun," ujar Sulfikar.
Apabila sudah ada bangunan yang bisa dipakai, dia menyarankan untuk digunaka dengan berbagai antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Menurutnya IKN memang belum ideal ditemoati sebagai ibu kota, tapi paling tidak, bangunan yang sudah jadi bisa dimanfaatkan.
Namun dia juga mempertanyakan komitmen Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mau selesaikan IKN secepatnya. Sebab, pembangunan IKN sendiri tidak masuk akan dilakukan pertama kali oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Adanya (program) makan siang gratis, kemudian TBC, lalu bangun sekolah dan lainnya, program-program yang menurut saya sangat realistis, sangat dibutuhkan," tuturnya.
Baca Juga: Tak Paham Cara Bangun Kota, Sosiolog Kritik Ambisi Jokowi Soal IKN Berakhir Antiklimaks
Berita Terkait
-
Sarat Kepentingan, Kapolri Listyo Sigit Diminta Turun Tangan Selidiki Pemecatan Ipda Rudy Soik oleh Polda NTT
-
IKN Ancam Timbulkan Konflik Antara Pendatang dengan Warga Lokal? Sosiolog: Sejarah Berulang
-
Waduh, Ambisi Jokowi Bangun IKN Disamakan Dengan Junta Militer Myanmar
-
Sosiolog Ungkap Kegagalan Jokowi Dalam Membangun IKN: Meniadakan Demokrasi
-
Tak Paham Cara Bangun Kota, Sosiolog Kritik Ambisi Jokowi Soal IKN Berakhir Antiklimaks
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka