Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto dengan tegas menyatakan, bahwa karakter Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tak bisa dibandingkan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal ini disampaikan Hasto Kristiyanto menjawab salah satu penguji, A. Hanief Saha Ghofur saat sidang promosi doktor di Universitas Indonesia pada Jumat (18/10/2024).
"Dari disertasi ketahanan partai yang menjadi kunci utama itu adalah kepemimpinan. Alhamdulillah saya melihat ketegasan kepemimpinan di PDIP memang kuat tegas. Tapi bagaimana PDIP menjaga ketahanan partai dari ancaman konflik yang distruktif ke masa depan. Khususnya konflik terkini konflik PDIP dengan Presiden Joko Widodo?" tanya Hanief ke Hasto dalam sidang disambut tepuk tangan hadirin.
Dengan suara terdengar bergetar, Hasto mengawali jawabannya dengan menyatakan antara Megawati dengan Jokowi tidak bisa dibandingan, karena memiliki nilai yang berbeda.
"Antara PDI Perjuangan dan Bu Mega dan Pak Jokowi dari penelitian ini sebenarnya tidak bisa dibandingkan. Karena nilainya berbeda. Yang satu berjuang untuk Indonesia Raya yang sejati-jatinya. Yang satu memenuhi karakter the triangle of authoritarian," kata Hasto.
Hasto lantas menyinggung bahwa Presiden Jokowi memiliki sifat-sifat yang disinggung oleh filsuf Nicolo Machiavelli.
"Sebagai contoh the way of Machiavelliansm, ada tiga aspek yang diajarkan oleh Machiavelli. Yang pertama, jadilah orang munafik dan membohongi yang hebat. Yang kedua mencapai hal-hal yang besar dengan menipu," beber Hasto.
"Ini ada teorinya. Yang ketiga, tidak pernah kekurangan alasan yang sah untuk mengingkari janji-janjinya," sambung Hasto yang kemudian disambut tepuk tangan hadirin.
Hasto kemudian menjelaskan, kepemimpinan Megawati Soekarnoputri bahwa dalam berpolitik tujuannya adalah selalu untuk Indonesia Raya sejati-jatinya.
Baca Juga: Momen Hasto Sebut-sebut Pinokio Jawa Di Sidang Promosi Doktor UI
"Bu Mega selalu menanamkan kepada kami bahwa beliau masuk politik itu dengan berjanji kepada Bung Karno. Untuk, agar Indonesia raya sejati-jatinya itu bisa menjadi diwujudkan melalui perjuangan melalui perjuangan para pendiri bangsa kita," terang dia.
"Maka ideologi inilah yang memberikan kontribusi terbesar bagi ketahanan partai sehingga dengan cara ini kami bisa menjawab secara kuantitatif dan kualitatif terhadap pertanyaan Ibu Megawati Soekarnopurti, yang menjadi landasan penelitian ini, bahwa PDI Perjuangan akan bisa bertahan, sepanjang bangsa ini ada karena kepemimpinan dan ideologi melalui pelembagaan partai," sambung Hasto.
Diketahui Hasto Kristiyanto dinyatakan lulus dalam sidang doktoral UI. Ia dinyatakan lulus dengan status cum laude dengan IPK 3,93.
Dalam sidang doktoral Hasto ini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir langsung. Sejumlah elite PDIP, tokoh-tokoh hingga Rocky Gerung juga turut hadir.
Klaim Bukan Cari Gelar
Diketahui, ini adalah gelar kedua yang diraih Hasto Kristiyanto. Sebelumnya dia sudah memperoleh gelar Doktor dari Universitas Pertahanan (Unhan). Hasto sendiri mengklaim tak berniat mencari gelar doktor lewat program doktoral di Universitas Indonesia.
Berita Terkait
-
Surat Terakhir: Aksi Kamisan Jelang Pelantikan Prabowo dan Akhir Jokowi
-
Refleksi Kebijakan Pendidikan di Era Jokowi: Transformasi atau Kontroversi?
-
Momen Hasto Sebut-sebut Pinokio Jawa Di Sidang Promosi Doktor UI
-
Baliho "Terima Kasih Jokowi" Bertebaran Tanpa Ma'ruf Amin, Ada Apa?
-
Dari Masuk Got Hingga Anak Naik Jet Pribadi, Connie Rahakundini Sentil 'Penampilan' Jokowi
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan