Suara.com - Otto Hasibuan ditunjuk menjadi Wakil Menteri Koordinator (Menko) Hukum, HAM, dan Pemasyarakatan dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran untuk masa jabatan 2024-2029.
Otto Hasibuan, salah satu pengacara paling berpengaruh di Indonesia. Dia lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, pada 5 Mei 1955.
Selain dikenal sebagai advokat ternama, Otto juga memegang berbagai posisi penting, termasuk sebagai Ketua Umum PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia) periode 2020-2025. Kiprahnya sebagai pengacara yang menangani kasus besar menjadikannya sosok yang dikenal luas di dunia hukum.
Tahun 2023, Otto Hasibuan resmi bergabung sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk pasangan Prabowo-Gibran dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Penunjukannya ini semakin memperkuat posisinya di kancah politik, beriringan dengan kariernya yang gemilang di dunia hukum.
Selain menjabat di TKN, Otto juga memimpin Otto Hasibuan & Associates, firma hukum miliknya yang terkenal menangani berbagai kasus besar di Indonesia. Salah satu kasus yang paling menyita perhatian adalah ketika Otto menjadi kuasa hukum Jessica Kumala Wongso dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin atau dikenal sebagai kasus kopi sianida pada tahun 2016.
Selain itu, pada tahun 2017, Otto juga menangani kasus korupsi KTP elektronik yang melibatkan Setya Novanto, yang saat itu menjabat Ketua DPR RI.
Nama Otto kembali mencuat di publik setelah ia tampil dalam film dokumenter Netflix berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso," yang tayang pada tahun 2023. Dokumenter tersebut menceritakan perjalanan kasus Jessica Wongso dan peran penting Otto sebagai pengacaranya.
Kiprah Otto Hasibuan di dunia hukum tak hanya terbatas pada menangani kasus-kasus besar. Ia juga aktif dalam organisasi advokat, salah satunya sebagai Ketua Dewan Penasehat DPP IKADIN (Ikatan Advokat Indonesia). Sebelumnya, Otto pernah menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP IKADIN pada tahun 1995 dan Ketua Umum IKADIN periode 2007-2012.
Mengutip dari berbagai sumber, Otto memiliki latar belakang akademis yang kuat. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum (S1) di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, sebelum melanjutkan studi S2 di bidang Comparative Law di University Technology of Sydney, Australia.
Tak berhenti di situ, Otto juga menyelesaikan pendidikan S3-nya di UGM dan meraih gelar doktor. Pada tahun 2014, Otto dianugerahi gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Jayabaya sebagai pengakuan atas kontribusinya di dunia hukum.
Selain sebagai pengacara, Otto juga berperan sebagai dosen di beberapa universitas ternama di Indonesia, termasuk Universitas Pelita Harapan, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Jayabaya.
Sebagai salah satu pengacara terkaya di Indonesia, Otto sering menangani kasus-kasus besar dengan tarif fantastis. Salah satu kasus yang paling menyita perhatian adalah ketika Otto membela Djoko Tjandra dalam kasus Bank Bali pada tahun 2020. Dalam kasus ini, Otto sempat menerima tarif sebesar US$2,5 juta atau sekitar Rp 39 miliar.
Meski telah bekerja keras, bayaran tersebut ternyata tidak dibayarkan oleh Djoko Tjandra. Hal ini membuat Otto Hasibuan harus menggugat kliennya tersebut. Kejadian ini menjadi salah satu sorotan publik mengenai besarnya tarif yang diterima pengacara terkenal seperti Otto Hasibuan.
Tag
Berita Terkait
-
Rocky Gerung 'Sentil' Prabowo, Sebut Pengangkatan Qodari Blunder Besar: Sinyal Ingin Tiga Periode?
-
Mahfud MD Akui Sempat Ditawari Jabatan Menko Polkam: Saya Tidak Berkeringat, Tidak Etis
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Jejak Politik Hendrar Prihadi: Disayang Jokowi, Didepak Prabowo, PDIP Resmi Jadi Oposisi Murni?
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta