Ketiga anak Purnomo dan Lis juga telah mengikuti jejak sang ayah dengan menempuh pendidikan hingga ke jenjang doktoral. Putra sulung, Lucky A. Yusgiantoro, meraih gelar Ph.D. di bidang Ekonomi Mineral dari Colorado School of Mines.
Putra kedua, Inka B. Yusgiantoro, menyelesaikan gelar Ph.D. di bidang Ekonomi dan Keuangan di Cornell University dan melanjutkan sebagai Post-Doctoral Fellow di Harvard Kennedy School.
Sementara itu, putri bungsu, Filda C. Yusgiantoro, menyelesaikan gelar Ph.D. di bidang Ekonomi dari Monash University di Australia. Ketiganya kini memiliki karier yang cemerlang, dengan dua di antaranya adalah Lucky dan Inka, mereka telah kembali ke Indonesia untuk berkontribusi di pemerintahan, sedangkan Filda memimpin Purnomo Yusgiantoro Center.
Menariknya, anak-anak Purnomo Yusgiantoro telah diajarkan sejak kecil untuk menjadi pribadi yang mengutamakan pendidikan.
Bahkan ketika keluarga Purnomo Yusgiantoro tinggal di Amerika, lantaran harus melanjutkan pendidikan tinggi, kedua anaknya (Lucky dan Inka) mendapat penghargaan dari Presiden Amerika Serikat lantaran masuk 10 besar siswa terbaik lulusan SMA di seluruh AS.
Profil Purnomo Yusgiantoro
Purnomo Yusgiantoro yang kini telah berusia 73 tahun mendapat tugas baru dari pemerintah. Ia didaulat menjadi penasihat khusus presiden Prabowo Subianto dalam bidang energi. Sektor ini tentu sudah tidak asing bagi Purnomo.
Purnomo pernah menjabat sebagai Menteri ESDM pada era Gus Dur. Ia juga sempat menjadi Gubernur OPEC selama dua tahun sejak 1996.
Bahkan pada 2004, Purnomo merangkap jabatan dalam organisasi global OPEC. Dia menduduki kursi Sekretaris Jenderal dan Presiden OPEC dan ini menjadi catatan sejarah pertama kalinya.
Tak hanya itu, Purnomo juga sebelumnya pernah mengajar di Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti Jakarta. Dia juga merupakan Guru Besar Ekonomi Unika Atma Jaya dan ITB.
Baca Juga: Jawaban Mentan Andi Amran Dituding Masuk Kabinet Karena Haji Isam
Tahun 2009 pada masa pemerintahan SBY, Purnomo ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan. Atas dasar itulah, alumni SMA Kolese Loyola Semarang ini memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan soal energi.
Meskipun begitu ketika menjadi menteri ESDM, Purnomo juga sempat dianggap melakukan kebijakan yang kontroversi. Ia beberapa kali menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik (TDL).
Alhasil, masyarakat marah dan melakukan demo berkali-kali lantaran harga BBM dan listrik tak kunjung turun. Namun Purnomo berhasil mengelola potensi konflik sehingga masyarakat tidak bergejolak terus menerus.
Dengan tetap menaikkan harga BBM, Purnomo dapat menganggarkan subsidi untuk masyarakat miskin sebagai kompensasi sosial. Subsidi ini diterapkan untuk pendidikan, beras murah, kesehatan hingga infrastruktur.
Riwayat Pendidikan Purnomo Yusgiantoro
Dalam hal pendidikan, Purnomo adalah lulusan terbaik Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia kemudian melanjutkan studinya dengan biaya sendiri dan berhasil meraih dua gelar Master, yakni Master of Science (M.Sc.) dari Colorado School of Mines dan Master of Arts (M.A.) dari University of Colorado di Boulder.
Tak berhenti di situ, ia juga meraih gelar Ph.D. dalam bidang Ekonomi Sumber Daya Alam dari Colorado School of Mines. Selain itu, ia juga menjadi lulusan terbaik dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), menerima penghargaan Wibawa Seroja Nugraha, dan akhirnya mendapatkan gelar profesor di ITB serta menjadi salah satu pengajar di Universitas Pertahanan Indonesia.
Berita Terkait
-
Jawaban Mentan Andi Amran Dituding Masuk Kabinet Karena Haji Isam
-
Tak Mau Ada Kekosongan di Parlemen, Golkar Segera PAW Anggotanya yang Masuk Kabinet
-
Ada 11 Orang, Ini Daftar Lengkap Kepala Badan dan Lembaga di Kabinet Merah Putih
-
Kualitas Gibran jadi "Ban Serep" Prabowo Disoal Gegara Banyak Orang Jokowi di Kabinet: Banyak Titipan Kayak Daycare
-
Jejak Panjang Wiranto: Dari Pangkostrad hingga Penasihat Khusus Presiden
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Akhir Penantian Panjang, Warga Murung Raya Kini Resmi Nikmati Terang Listrik PLN
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia