Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto melantik Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menjadi Penasihat Khusus Presiden Urusan Ekonomi. Secara resmi, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dilantik sebagai Penasihat Khusus Presiden di Istana Negara, Jakarta Pusat pada hari Selasa (22/10/2024). Simak silsilah keluarga Bambang Brodjonegoro berikut ini.
Pelantikan Bambang Brodjonegoro sebagai Penasihat Khusus Presiden ditetapkan sesuai Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 140/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Putusan Khusus Presiden Indonesia Tahun 2024-2029.
Seperti yang diketahui, Bambang sempat menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Menteri Keuangan Kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Lantas bagaimanakah latar belakang karier dan keluarga Bambang Brodjonegoro? Simak selengkapnya berikut ini.
Profil Bambang Brodjonegoro
Lahir di Jakarta pada 3 Oktober 1963, Prof. Bambang Brodjonegoro Ph.D dikenal luas sebagai seorang praktisi, pendidik, dan penasehat di berbagai bidang. Tak heran bila sosoknya dipercaya menjadi ketua tim penasehat, untuk mengoptimalkan proses pembangunan IKN.
Bambang Brodjonegoro tercatat menjadi alumni di dua universitas berbeda, yaitu University of Illinois untuk Tata Wilayah dan Perkotaan, dan Tata Kota, lalu di Universitas Indonesia (UI) dalam bidang studi Ekonomi Pembangunan & Ekonomi Regional. Hal tersebut membuat bidang edukasinya sangat cocok dengan jabatan yang dipercayakan kepadanya saat ini.
Tidak sampai di situ, karier dan pengalaman profesionalnya juga dapat dikatakan sangat mumpuni. Berikut ini adalah sejumlah profesi dan jabatan yang pernah dijalankannya sebelum dipercaya menjadi Penasihat Khusus Presiden Urusan Ekonomi.
- Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian keuangan RI (tahun 2011)
- Direktur Jenderal, The Islamic Research and Training Institute, Islamic Development Bank (tahun 2009 - 2011)
- Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (tahun 2005 - 2009)
- Ketua Jurusan Ekonomi, FE UI (2002 - 2005)
- Ketua Tim Ahli Menteri Keuangan untuk Desentralisasi Fiskal (tahun 2007 - 2008)
- Direktur Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi UI (tahun 2001 - 2004)
- Wakil Direktur bagian Ekonomi Regional dan Riset Infrastruktur, LPEM FE UI (tahun 1999 - 2002)
- Anggota Tim Ahli Menteri Keuangan untuk Desentralisasi Fiskal (tahun 2005 - 2006)
- Sekretaris Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi UI (tahun 1998 - 2001).
Silsilah Keluarga Bambang Brodjonegoro
Memiliki sederat gelar akademik, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.UP., Ph.D merupakan anak pertama dari tiga saudara. Ayahnya adalah Prof.Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro.
Seperti yang diketahui, Soemantri Brodjonegoro adalah guru besar teknik kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kemudian menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia pada tahun 1967 hingga 1973. Selain itu, sosoknya juga merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1973.
Kariernya di bidang akademik berlanjut hingga jadi rektor UI dari tahun 1964 sampai 1973. Ia meninggal dunia ketika mengemban jabatannya sebagai Mendikbud dan digantikan oleh Syarief Thayeb.
Sementara ibu Bambang Brodjonegoro merupakan dokter Nani Soeminarsari. Ia pernah bertugas di Lembaga Atom, Riset Nasional sampai pada tahun 1964 dia diangkat jadi penasihat dari Lembaga Minyak dan Gas Bumi.
Dua saudara Bambang Brodjonegoro tercatat juga memiliki karier yang cemerlang. Diantaranya Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai dosen Teknik Mesin ITB dan pernah menjabat Dirjen Dikti. Sementara itu, Ir. Irsan Soemantri Brodjonegoro, Ph.D menjadi dosen Teknik Kelautan ITB.
Itulah silsilah keluarga Bambang Brodjonegoro yang resmi dilantik jadi Penasihat Khusus Presiden Urusan Ekonomi dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO