Suara.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Senin (30/10) menyampaikan keprihatinan mendalam atas sulitnya bantuan kemanusiaan mencapai warga di wilayah Jabalia, Gaza Utara. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menegaskan bahwa kondisi tersebut sangat tidak dapat diterima oleh Amerika Serikat.
"Kami menilai bahwa makanan, air, dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan di Jabalia belum sampai ke masyarakat. Kami ingin situasi ini segera berubah," ujar Miller, menggarisbawahi harapan Washington agar situasi kemanusiaan di Gaza dapat diperbaiki.
Di sisi lain, Layanan Darurat Sipil Palestina melaporkan bahwa sekitar 100.000 warga yang tersebar di Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun kini terisolasi tanpa akses kebutuhan dasar, termasuk suplai medis dan pangan. Sementara itu, laporan ini belum dapat diverifikasi secara independen oleh pihak ketiga.
Operasional Layanan Darurat Sipil Palestina juga disebutkan terhenti akibat serangan tiga minggu berturut-turut yang dilancarkan oleh militer Israel di Gaza Utara. Pihak Israel mengklaim bahwa serangan ini bertujuan mengeliminasi kelompok Hamas yang sebelumnya disebut telah memperkuat diri di wilayah tersebut.
Pemerintah Israel melancarkan operasi militer di Gaza Utara dengan tujuan mencegah kelompok Hamas untuk kembali mengorganisasi diri. Sejak tewasnya pimpinan Hamas, Yahya Sinwar, lebih dari sepekan lalu, serangan ini semakin gencar.
Miller menggarisbawahi bahwa AS secara tegas menolak upaya yang berpotensi mengarah pada pengepungan yang mengisolasi warga sipil atau menutup akses Gaza Utara dari seluruh wilayah jalur Gaza. Terkait hal ini, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, turut membahas proposal rencana jenderal dengan Israel.
Rencana yang diusulkan oleh para mantan komandan militer ini meminta warga sipil Palestina mengungsi dari Gaza Utara, yang nantinya akan dijadikan zona militer tertutup. Namun, pihak Israel menyatakan kepada AS bahwa mereka tidak menerapkan rencana ini.
Di sisi lain, AS telah mengirim surat kepada Israel, menekankan agar sejumlah langkah kemanusiaan dilakukan dalam 30 hari demi memperbaiki situasi di Gaza. Menurut Miller, pihak Israel belum sepenuhnya melaksanakan perubahan yang diajukan dalam surat tersebut.
"Kami akan menunggu hingga tenggat waktu 30 hari sebelum memberikan penilaian akhir," tambahnya.
Baca Juga: Jerman Kecam Keras UU Israel yang Ancam Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
Di tengah ketegangan ini, parlemen Israel pada Senin meloloskan undang-undang yang melarang Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) beroperasi di negara tersebut. Sebelum pengesahan undang-undang tersebut, AS telah mengungkapkan kekhawatirannya kepada Israel. Miller menekankan bahwa UNRWA memiliki peran yang tak tergantikan dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan di Gaza.
Berita Terkait
-
Jerman Kecam Keras UU Israel yang Ancam Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
-
Israel Larang Badan Pengungsi PBB UNRWA Beroperasi di Wilayahnya, Begini Respons Dunia Internasional
-
Platform X Tangguhkan Akun Atas Nama Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei
-
Korban Tewas di Gaza Melampaui 43.000 Jiwa, Mayoritas Wanita dan Anak-anak
-
"Balas Dendam Murni": Pengakuan Mengejutkan Mantan Tentara Israel Soal Gaza
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka