Suara.com - Kasus Ronald Tannur kembali jadi sorotan, setelah ibu Ronald Tannur, Meirizka Widjaja ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik Kejaksaan Agung.
Akibat ‘sayang anak’, Meirizka dengan sengaja mencoba membuat Ronald Tannur bebas dari jerat hukum usai membunuh kekasihnya Dini Sera Afrianti.
Meirizka mulanya meminta Lisa Rahmat untuk menjadi kuasa hukum Ronald Tannur. Sebab, Lisa dan Meirizka sendiri sudah saling mengenal, serta Ronald Tannur dan anak Lisa Rahmat pernah satu sekolah.
Maksud tersebut kemudian disampaikan Meirizka denga mengundang Lisa untuk ngopi bareng di coffee shop di wilayah Surabaya. Mulanya obrolan tersebut hanya untuk melakukan konsultasi hukum. Setelah menganggap obrolan semakin serius, Lisa kemudian mengajak Meirizka untuk ke kantornya.
"LR menyampaikan kepada tersangka MW ada hal-hal yang perlu dibiayai dalam pengurusan perkara Ronald Tannur dan langkah-langkah yang akan ditempuh," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) pada Kejaksaan Agung, Abdul Qohar, Senin (4/6/2024).
Lisa kemudian bertemu dengan mantan petinggi Mahkamah Agung, Zarof Ricar. Dalam pertemuan tersebut, Lisa meminta Zarof untuk menjadi penguhubung bertemu dengan salah seorang pejabat Pengadilan Negeri Surabaya, berinisial R.
Lisa ingin bertemu dengan R, lantaran R merupakan orang yang bisa membuat formasi hakim terhadap persidangan Ronald Tannur.
Sayang Anak
Meirizka nampaknya begitu sayang dengan Ronald Tannur, bahkan ia rela memberikan uang senilai Rp 3,5 miliar demi anaknya bebas dari jerat hukum.
Baca Juga: Inisial R, Kejagung Bidik Pejabat PN Surabaya Diduga Dalang Atur Hakim Kasus Ronald Tannur
Meirizka sendiri telah menyerahkan uang senilai Rp 1,5 miliar kepada Lisa untuk mengkondisikan ketiga hakim yang memimpin jalannya persidangan Fonald Tannur.
Abdul Qohar mengatakan bahwa Lisa ikut menalangi biaya pengurusan perkara sebesar Rp 2 miliar. Uang tersebut sedianya akan diberikan Meirizka jika perkara Ronald Tannur sudah selesai di PN Surabaya.
"Selama perkara berproses di PN Surabaya, tersangka MW telah menyerahkan sejumlah uang pada LR sejumlah Rp 1,5 miliar. LR juga menalangi sebagian pengurusan sampai putusan pengadilan Surabaya sejumlah Rp 2 miliar. Total Rp 3,5 miliar."
Ayah dan Adik Diperiksa
Kekinian, ayah Ronald Tannur, Edward Tannur, dan anaknya atau adik dari Ronald Tannur, berinisial CT juga ikut diperiksa penyidik.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan, keduanya diperiksa Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta