Suara.com - Banyak warga Jawa Tengah ditemukan belum menentukan pilihan untuk Pilgub 2024. Berdasarkan survei dari Litbang Kompas ditemukan ada 43,1 persen responden di Jateng belum menentukan pilihan alias undecided voters.
Pengamat politik dari Universitas Soedirman, Indaru Setyo Nurprojo, menyebutkan kalau kampanye Pilgub Jateng nampak kurang turun ke masyarakat bawah. Sehingga kebanyakan warga sebenarnya lebih tertarik dengan pemilihan calon kepala daerah di Kabupaten/Kota.
"Kalau kita bicara soal Pilgub di beberapa daerah itu masih belum membumi banget karena masing-masing daerah sedang ada Pilkada juga. Jadi emosinya itu ke arah Pilkada," kata Indaru kepada Suara.com, dihubungi Jumat (8/11/2024).
Agar Pilgub turut mendapat atensi lebih dari masyarakat, menurut Indaru, sangat bergantung pada koalisi Pilgub dan Pilkada bisa saling bersinergi. Akan tetapi, partai dalam koalisi Pilgub dan Pilkada kerap kali berbeda. Sehingga, dia melihatnya sampai sekarang antusiasme masyarakat terhadap pemilihan gubernur lebih sepi di beberapa daerah.
"Misalnya saya tinggal di Banyumas Raya, ini hajatan Pilkada Kabupaten/Kota itu lebih kuat dibandingkan Gubernur. Walaupun itu muncul gambar-gambar yang marak, tim sukses mereka juga bergerak, cuma itu tadi (sepi)," ungkapnya.
Turut mengamini hasil survei Litbang Kompas, Indaru menyebut memang masih banyak masyarakat Jawa Tengah yang belum menentukan pilihan untuk pemilihan gubernur. Bahkan diperkirakan kalau masyarakat baru akan tentukan pilihan pada akhir jelang pemungutan suara.
"Saya yakin hampir mungkin 20-25 persen masih akan menentukan di akhir. Kalau dibilang ya, ini survey yang dilakukan oleh Litbang Kompas masih bisa berubah," ujarnya.
Pilkada Jateng sendiri disebut menjadi 'perang bintang' karena mempertemukan purnawirawan jenderal TNI bintang empat dan bintang tiga polisi.
Andika Perkasa yang diketahui mantan Panglima TNI, maju sebagai cagub Pilkada Jateng dipasangkan dengan Kepala LKPP Hendrar Prihadi (Hendi). Keduanya diusung oleh PDIP.
Baca Juga: Raffi Ahmad Dibilang Dangkal Usai Kampanye Cagub Jateng, Publik: Kaya Nggak Jamin
Sementara itu, Ahmad Lutfi merupakan mantan Kapolda Jawa Tengah. Dia dipasangkan dengan Taj Yasin Maimoen. Keduanya didukung oleh sejumlah partai di Koalisi Indonesia Maju seperti Gerindra, PAN hingga PSI.
Berita Terkait
-
Tekuk Ahmad Luthfi, Unggulnya Elektabilitas Andika Perkasa karena Jateng Masih jadi Kandang Banteng?
-
Ahmad Luthfi 'Ngalap Berkah' Jokowi Effect, Pengamat: Andika Perkasa Bisa Tiru
-
Undecided Voters Pilkada Jateng Masih Tinggi, Bertemu Jokowi jadi Pilihan Realistis Cagub Ahmad Luthfi
-
Raffi Ahmad Dibilang Dangkal Usai Kampanye Cagub Jateng, Publik: Kaya Nggak Jamin
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan