Suara.com - Dukungan secara terang-terangan dari Presiden Prabowo Subianto untuk pasangan cagub-cawagub Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin dinilai tidak akan efektif.
Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, Pilkada Jawa Tengah sesungguhnya pertarungan antara paslon pilihan Joko Widodo (Jokowi) dengan paslon yang diusung PDIP.
Sehingga saat ini yang terjadi dalam Pilkada Jawa Tengah justru nampak seperti pertempuran antara Jokowi dengan petinggi mantan partainya, Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.
"Itu akan jadi back fire effect. Endorsement Pak Prabowo justru tidak akan efektif. Karena Jawa Tengah sudah semacam ladang pertempuran untuk PDIP dan calon-calon Jokowi. Kita mau lihat Mega vs Jokowi ada di Jateng," kata Rocky dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Minggu (10/11/2024).
Sekalipun Prabowo telah secara terang-terangan meminta warga Jawa Tengah untuk memilih Luthfi-Taj Yasin, menurut Rocky, upaya itu tidak akan berakibat apa pun.
Tindakan tersebut justru seperti mengakui kalau dukungan KIM Plus sudah lemah di Jawa Tengah.
"Karena justru dengan ikut campurnya Pak Prabowo sebenarnya sudah lemah sehingga harus diturunkan jagoan terakhir, gak cukup lagi dengan Jokowi. Kesempatan kita untjk menonton politik yang bermutu akhirnya hilang," terangnya.
Walaupun pihak Istana juga Partai Gerindra memberikan klarifikasi kalau pernyataan dukungan Prabowo dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai, Rocky tetap mengkritisi kalau tindakan tersebut tidak layak dilakukan.
Ketika sudah resmi menjadi Presiden RI, menurut Rocky, Prabowo harusnya berhenti bersikap layaknya petinggi partai untuk menjaga netralitas sebagai kepala negara.
"Dia harusnya jadi kepala negara dari semua partai atau Presiden semua rakyat, kenapa masih ada favoritisme di Jawa Tengah," katanya.
Berita Terkait
-
Istana Soal Endorse Prabowo untuk Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng: Tak Ada Aturan yang Melarang
-
Respons Gerindra Soal Video Prabowo Ajak Warga Jateng Pilih Ahmad Luthfi-Taj Yasin: Beliau Sebagai Ketum Parpol
-
Prabowo: Saya Tidak Terima Indonesia Tak Bisa Bikin Mobil dan Komputer
-
Alasan Bisa Diajak Kolaborasi, Prabowo Endorse Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Pilgub Jateng
-
"Sabtu Malam Pun Presiden Xi Terima Saya," Prabowo Haru Disambut Hangat di China
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui