Suara.com - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menganggap kunjungan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menemui Presiden ke-7 RI Jokowi ke Solo dianggap hanya membahas soal dinamika politik nasional saja.
Awalnya ia menyampaikan, wajar jika kekinian publik mengkaitkan kunjungan Zulhas ke Solo sebagai upaya minta perlindungan kepada Jokowi lantaran dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi impor gula sebagai eks Menteri Perdagangan.
Namun menurutnya, hal itu tak akan terjadi. Sebab, Jokowi kekinian dianggap sudah tak punya power lagi.
"Karena itu, meminta perlindungan hukum ke Jokowi pada saat ini tentu tak logis. Sebab, Jokowi saat ini hanya rakyat biasa yang sudah tidak punya power untuk mengendalikan atau mengatur aparat hukum," kata Jamiluddin saat dihubungi Suara.com, Jumat (15/10/2024).
"Jadi, kedatangan Zulhas ke Solo menemui Jokowi tampaknya tak berkaitan dengan meminta perlindungan hukum. Zulhas tentu salah alamat bila meminta perlindungan hukum kepada Jokowi," sambungnya.
Jokowi sendiri saja, kata dia, saat ini banyak mendapat suara sumbang. Bahkan beberapa elemen masyarakat justru menuntut Jokowi segera diadili.
Karena itu, menurutnya, yang paling logis Zulhas menemui Jokowi untuk mengantar undangan pernikahan anaknya. Sebab, salah satu anaknya memang dalam waktu dekat akan menikah.
"Jokowi sebagai bekas atasan Zulhas, tentu tak elok bila ia tak mengantarkan langsung undangan tersebut. Zulhas akan merasa tak sopan bila undangan pernikahan anaknya disampaikan melalui media tertentu. Hal itu juga berlaku dalam adat ketimuran. Orang yang diundang akan merasa dihormati bila undangan itu diantar langsung oleh yang mengundang," katanya.
Jadi, kata dia, spekulasi yang mendekati kebenaran Zulhas ke Solo menemui Jokowi untuk mengantar undangan pernikahan putrinya. Lainnya kiranya hanya bumbu-bumbu atau variasi pertemuan saat mengantarkan undangan.
"Bumbu-bumbu pertemuan itu bisa saja terkait pembicaraan perkembangan politik nasional. Zulhas yang juga loyalis Jokowi, tentu berpeluang besar menyampaikan hal itu. Zulhas bisa saja menyampaikan perkembangan Pilkada, termasuk peluang KIM memenangkan paslon yang diusung. Pembicaraan hal ini berpeluang terjadi karena Jokowi memang punya kepentingan besar, khususnya Pilkada di mana ada calon yang menjadi bagian sari trahnya," ungkapnya.
"Jadi, selain mengantarkan undangan, ngerumpi politik tampaknya akan lebih dominan. Hal itu wajar karena dua sosok itu politisi nasional," katanya menambahkan.
Sebelumnya penangkapan Tom Lembong pada Selasa (29/10/2024) oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menuai beragam reaksi dari warganet di media sosial, salah satunya platform X.
Mayoritas warganet mempertanyakan kinerja Kejagung dan KPK karena menangkap Tom Lembong dengan kasus yang telah ada sejak 2015. Hal itu membuat warganet mendesak Kejagung untuk memeriksa kembali beberapa menteri yang juga terlibat dugaan kasus korupsi, seperti Zulkifli Hasan hingga Airlangga Hartarto.
Sebagaimana diketahui, Zulkifli Hasan sempat tersandung kasus terkait alih fungsi hutan pada 2014. Pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Zulkifli Hasan menjabat sebagai Menteri Kehutanan.
Selain itu, kantor Kementerian Perdagangan juga pernah digeledah oleh Kejagung terkait adanya dugaan korupsi impor gula ketika Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan pada 2023 kemarin.
Berita Terkait
- 
            
              Bukan Minta Bekingan Agar Tak Terseret Kasus Gula, Analis Bongkar Motif Zulhas Temui Jokowi di Solo
 - 
            
              Rekam Jejak Zumi Zola: Calon Suami Putri Zulhas, Eks Gubernur Jambi yang Pernah Dipenjara dan Bekas Tunangan Ayu Dewi
 - 
            
              Usai Endorse Ahmad Luthfi, Jokowi Cawe-cawe di Pilkada Jakarta: Saya Dukung Ridwan Kamil
 - 
            
              Post Power Syndrome? Jokowi Disindir Gak Punya Malu karena Masih Ikutan Kampanye Pilkada: Cawe-cawe Sepanjang Masa
 - 
            
              PAN Bantah Zulhas Temui Jokowi Demi Minta Perlindungan di Kasus Impor Gula: Minta Perlindungan Hanya ke Allah
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              BMKG Prakirakan Hujan Lebat di Sumatera dan Kalimantan, Jawa Waspada Bencana
 - 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045