Suara.com - Perana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dibawa masuk ke ruang bawah tanah yang sebelumnya digunakan untuk mengadili para pemimpin geng kriminal, untuk memberikan pembelaan dalam tiga kasus korupsi yang dihadapi.
Menurut laporan dari Pusat Informasi Palestina, pada hari Selasa, Netanyahu bersaksi di Pengadilan Distrik Tel Aviv di ruang bawah tanah antirudal yang dikenal sebagai Aula 512, yang merupakan salah satu bagian teraman dari sistem peradilan Israel dan sebelumnya digunakan untuk mengadili penjahat terorganisir.
Ruang ini pernah menjadi lokasi persidangan untuk para pemimpin kejahatan terorganisasi yang sulit diadili di cabang pengadilan biasa karena alasan keamanan yang ketat. Aula ini terletak di lantai dasar gedung pengadilan dan sepenuhnya terbuat dari beton bertulang, tanpa jendela untuk mencegah risiko keamanan.
Beberapa individu terkenal, seperti pemimpin kartel narkoba Isaac Abergel dan pelaku pembunuhan Muti Hussein, pernah diadili di belakang kaca antipeluru di aula yang sama beberapa tahun lalu.
Ruang ini kembali menarik perhatian karena untuk pertama kalinya seorang perdana menteri yang sedang menjabat menghadapi persidangan atas tuduhan pidana di lokasi tersebut sejak berdirinya rezim Israel.
Keamanan sangat ketat selama kesaksian Netanyahu, mengingat perhatian publik yang besar dan demonstrasi anti-rezim di luar gedung pengadilan, yang juga melarang media untuk menyiarkan persidangan secara langsung.
Netanyahu telah membantah semua tuduhan korupsi dan menjadi perdana menteri pertama dalam sejarah Israel yang menjadi terdakwa pidana. Ia menghadapi dakwaan korupsi, penerimaan suap, dan pelanggaran kepercayaan sejak Januari 2019, dengan persidangan pertamanya dimulai pada April 2020.
Dia dijadwalkan untuk bersaksi selama enam jam setiap minggu pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis hingga kesaksiannya selesai.
Dakwaan tersebut berasal dari kasus-kasus yang disebut "Kasus 2000" dan "Kasus 4000", yang mengindikasikan upayanya untuk mendapatkan liputan media yang menguntungkan bagi dirinya dan keluarganya.
Baca Juga: Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant, Pengamat: Secercah Harapan Bagi Warga Palestina
Sebelumnya, sebuah komite investigasi kabinet Israel juga memberikan peringatan kepada lima pejabat rezim, termasuk Netanyahu, terkait kasus korupsi dalam pembelian kapal selam dari Jerman, dengan penilaian bahwa prosedur yang diikuti antara tahun 2009 dan 2016 melanggar hukum yang berlaku.
Berita Terkait
-
Netanyahu di Pengadilan: Dari Korupsi Hingga Krisis Tawanan Gaza, Makin Terpojok?
-
Netanyahu Tolak Hentikan Perang Gaza: Hamas Harus Dimusnahkan!
-
Netanyahu Tuding Tergulingnya Assad Sebagai 'Jatuhnya Mata Rantai Kejahatan Iran'
-
AS Lindungi Israel dari ICC: Sanksi Menanti Usai Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
-
Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant, Pengamat: Secercah Harapan Bagi Warga Palestina
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Geger Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Saat Mau Numpang Tidur di Masjid, Begini Kronologinya
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus
-
3.000 Pelari Padati wondr Surabaya ITS Run 2025, BNI Dorong Ekonomi Lokal dan Budaya Hidup Sehat
-
Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok
-
Setara Institute Sebut Upaya Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Sengaja Dilakukan Pemerintah
-
20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan MBG di Hari ke-3, Puding Coklat Bau Gosong
-
Luncurkan Dana Abadi ITS, BNI dan ITS Dorong Filantropi Pendidikan Digital
-
Dosen di Jambi Dibunuh Polisi: Pelaku Ditangkap, Bukti Kekerasan dan Dugaan Pemerkosaan Menguat