Suara.com - Amerika Serikat tetap optimis bahwa kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera di Gaza dapat tercapai dalam beberapa minggu ke depan, dengan upaya terus dilakukan untuk menjembatani perbedaan terakhir antara pihak-pihak terkait.
Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dan dilaporkan oleh Anadolu pada Rabu.
Miller menggarisbawahi pentingnya mencapai kesepakatan dan menyampaikan kekecewaannya terhadap kemunduran yang terus terjadi dalam negosiasi.
"Kami yakin bahwa kami telah mencapai titik di mana kesepakatan seharusnya dapat dicapai. Perbedaan antara kedua pihak sudah menyusut sehingga semua isu yang tersisa seharusnya bisa diselesaikan," jelas Miller.
Namun, dia mengakui adanya tantangan dan memperingatkan bahwa negosiasi sebelumnya terhambat meskipun tampaknya telah hampir mencapai kesepakatan.
"Walau begitu, kami telah mengalami situasi serupa sebelumnya dan belum melihat kedua pihak mencapai kesepakatan," tambahnya.
Sebelumnya, Miller juga menyatakan "optimisme hati-hati" mengenai negosiasi di Doha, ibu kota Qatar, yang diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan.
Menurut kelompok tahanan, Israel memiliki lebih dari 10.000 warga Palestina di penjara-penjaranya, sementara diperkirakan ada sekitar 100 sandera Israel di Gaza.
Kelompok Palestina Hamas mengklaim bahwa 33 sandera telah kehilangan nyawa akibat serangan udara Israel yang tidak terarah di Gaza.
Baca Juga: Tolak Jadi Landasan Perang Israel, Suriah: Kami Tidak Ingin Ada Konflik
Sampai saat ini, upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata telah gagal akibat penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan konflik di Gaza.
Israel terus melanjutkan serangan yang telah menewaskan lebih dari 45.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak serangan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Berita Terkait
-
Netanyahu Kunjungi Suriah, Kelompok Pemberontak Tuntut Israel Mundur
-
Trump Diserbu Eksekutif Teknologi: Dulu Dikecam Kini Dipuja?
-
Terobosan Damai? Hamas dan Israel Bahas Gencatan Senjata di Doha
-
Israel dan Hamas Capai Kesepakatan Gencatan Senjata? Ratusan Tahanan Palestina Dibebaskan!
-
Trump Beri Peringatan Keras kepada Hamas: Jika Sandera Tidak Dibebaskan, Kekacauan Akan Terjadi!
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan