Suara.com - Juru bicara pemerintah Yaman dan menteri informasi menegaskan bahwa jatuhnya jet tempur AS di Laut Merah setelah serangan di Sana'a bukanlah kebetulan, melainkan insiden yang mencerminkan kekuatan rakyat Yaman.
Hashem Ahmed Abdul-Rahman Sharaf al-Din, dalam wawancaranya dengan kantor berita Saba pada hari Minggu, juga berbicara mengenai pelarian kapal induk Amerika dari Yaman, yang terjadi akibat serangan terus-menerus oleh angkatan bersenjata. Hal ini, menurutnya, menjadi pesan yang jelas bagi siapa pun yang berencana menyerang rakyat Yaman.
“Kemenangan kami yang berkelanjutan melawan AS, Inggris, dan rezim Israel membuktikan kepada dunia bahwa agresi terhadap rakyat Yaman tidak akan dibiarkan begitu saja,” tambah menteri tersebut.
Hashem Sharaf al-Din juga menekankan pentingnya solidaritas dengan Palestina, menyatakan: “Kami meyakinkan dunia bahwa di bawah kepemimpinan Abdul-Malik Badreddine al-Houthi, kami akan terus mempertahankan tanah dan martabat kami serta mendukung rakyat Palestina yang tertindas.”
Dia menegaskan bahwa AS perlu menyadari bahwa menghentikan agresi Israel terhadap Gaza dan mencabut pengepungan di sana adalah satu-satunya cara untuk menghentikan operasi angkatan bersenjata Yaman.
Sebelumnya pada hari yang sama, Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara angkatan bersenjata Yaman, berjanji untuk melanjutkan operasi untuk membela rakyat Palestina dan merespons serangan di Jalur Gaza serta Yaman.
Saree mengungkapkan bahwa tentara Yaman berhasil menargetkan kapal induk Amerika, USS Harry S. Truman, serta beberapa kapal perusak dalam serangan bersamaan terhadap Sana'a.
Operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan delapan rudal jelajah dan 17 pesawat tak berawak, sambil menambahkan bahwa sebuah jet tempur F-18 Amerika juga berhasil ditembak jatuh.
Baca Juga: Deretan Pelanggaran Israel di Lebanon Saat Gencatan Senjata, Rusak Kebun Lemon-Hancurkan Bangunan
Berita Terkait
-
Yaman Klaim Jatuhkan Jet Tempur F-18 AS di Laut Merah
-
Gaza Darurat: 17 Warga Palestina Tewas, Gencatan Senjata Masih Buntu
-
Khamenei: Pemuda Suriah Akan Lawan Pemerintahan Pasca-Assad, AS-Israel Dalang Kekacauan
-
Deretan Pelanggaran Israel di Lebanon Saat Gencatan Senjata, Rusak Kebun Lemon-Hancurkan Bangunan
-
Menlu Turki: Iran Hindari Perang Besar dengan Israel
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
Terkini
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak
-
Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia: Mulai dari Keluarga
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Anggap Islah Jalan Satu-satunya Selesaikan Konflik PBNU, Gus Yahya Ngaku Sudah Kontak Rais Aam
-
Dukung Keterbukaan Informasi, FPIR: Kapolri Konsisten Lakukan Pembenahan dan Penguatan Demokrasi