Suara.com - Video lawas Habib Rizieq Shihab saat menyindir 'orang-orang zalim yang merasa terzalami' lewat ceramah kembali viral di media sosial. Video lawas eks pimpinan FPI itu turut diungkit lagi netizen setelah nama Hasto menjadi trending topic di plaftorm X Indonesia pada hari ini.
Diketahui, KPK resmi menetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sebagai tersangka terkait kasus suap yang juga menjerat buronan Harun Masiku.
Akun yang mengunggah video lawas Rizieq @KamandanunGaPak pada Selasa (24/12/2024) pun mengait-aitkan isi ceramah itu dengan penetapan Hasto sebagai tersangka KPK.
"Kok Bisa Pas Banget wkkkk. Breaking News Hasto ditangkap KPK," demikian keterangan akun tersebut.
Dalam unggahan akun X, Rizieq tampak menyentil balik orang-orang yang kini merasa terzalimi padahal dianggap zalim.
Dalam video berdurasi 1 menit 42 detik itu, Rizieq bercerita jika pihak-pihak yang dulu dianggap menzaliminya itu sedang bertikai hingga saling membongkar aib masing-masing.
"Bu, kemarenan kan banyak yang menzalami kita bu, eh sekarang dia sama dia jadi ribut, syukurin," ujar Habib Rizieq disambut tawa para jemaah.
"Maen buka-bukaan borok, main buka-bukaan rahasia, Alhamdulillah," lanjut Rizieq.
Dengan nada bercanda, Rizieq juga menyindir orang-orang yang kini merasa dizalami itu adalah 'buaya.'
"Udah gitu apa bu, dulu dia zalim sama kita orang, sekarang dia kalah zalim sama lawannya. Sampai dia ngomong apa, 'dulu kita curang sekarang kita dicurangi'. Ye, buaya ketemu buaya," guyon Habib Rizieq yang membuat tawa para jemaah pecah.
Dalam ceramah itu, dia pun menyarankan agar para jemaah hanya ikut memantau sebagai penonton terkait adanya keributan yang sedang terjadi.
"Kalau buaya sama buaya lagi ribut, gelar tiker, taruh kopi, nonton, setuju?
"Setuju," timpal para jemaah.
"Ngapain kita ikut-ikutan. Yang mau ribut buaya, sini buaya, ribut sono," gurau Rizieq sembari berdiri.
"Udah gitu buaya yang satu pake ngomong, 'rakyat Indonesia kita terzalimi,' ye yang kemaren lo zalim, sekarang lu dizalimi," sambungnya.
Berita Terkait
-
Dendam Politik ke PDIP? Rocky Gerung: Mestinya Hasto Ditangkap 4 Tahun Lalu saat Jokowi Masih Petugas Partai
-
Terkuak! Akal Bulus Hasto PDIP Halangi Kasus KPK: Suruh Harun Masiku Kabur, Rendam HP hingga Rekayasa Saksi-saksi
-
Dobel! Selain Kasus Harun Masiku, Hasto PDIP jadi Tersangka Kasus Obstruction of Justice di KPK
-
Pameran Yos Suprapto Dibredel, Dandhy Laksono Ucap Terima Kasih ke Fadli Zon: Hidup Lekra!
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
-
Blueprint Keberlanjutan Ride-Hailing Indonesia: Motor Penggerak UMKM dan PDB Nasional
-
Anggota DPR Non Aktif Korban Disinformasi dan Fitnah, Bukan Pelaku Kejahatan
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai