Suara.com - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam nominasi tokoh yang melakukan kejahatan terorganisasi dan korupsi 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Eks Komisioner KPK 2007-2011, Dr. Mochammad Jasin mengatakan bahwa isu soal nominasi tokoh terkorup tersebut harus ditindaklanjuti.
“Saya kira cukup kredibel, ini merupakan suatu hal yang perlu direspons secara positif, khususnya oleh Lembaga penegak hukum yang independent,” ujar Jasin, dikutip dari kanal youtube Abraham Samad, Jumat (3/1/25).
Jasin menyebut bahwa Lembaga Penegak Hukum Independen seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus lebih aktif menanggapi kasus ini dan tidak hanya menjadi berita biasa saja.
“KPK harus proaktif, jangan hanya jadi berita saja yang akhirnya hanya menjadi hiruk pikuk dan kemudian dilupakan,” sebutnya.
Jasin sontak mengatakan bahwa momen ini juga berbarengan dengan issue data-data penting milik Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Sehingga KPK bisa memulai untuk proses penyelidikan.
“Apalagi ini berbarengan dengan isu adanya data-data yang dikumpulkan oleh Hasto Kristiyanto yang disimpan oleh Ibu Connie di Rusia,” ujarnya.
“KPK ini harus melakukan penyelidikan atau menangani kasus ini, ada atau tidaknya transfer yang mencurigakan disaat anak-anak presiden (Jokowi) itu berkuasa,” tambahnya.
Menurut Jasin, KPK harus lebih responsive dan proaktif terhadap kasus tersebut. Momen ini justru bisa dimanfaatkan sebagai pembuktian bahwa Komisioner KPK bukanlah pesanan Jokowi dan semacamnya.
Baca Juga: MK Hapus Presidential Threshold 20 Persen, Pilpres 2029 Bakal Lebih Bergairah
“Harus lebih reponsif, proaktif,” sebut Jasin.
“Inilah saatnya, buktikan dirinya bahwa dia itu tidak terkait dengan pesanan Jokowi. Ingat tugas mereka itu untuk menangani kasus korupsi,” tambahnya.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Uang Cicilan Rp 1,3 Miliar Disita KPK, Mercy BJ Habibie Batal Jadi Milik Ridwan Kamil
-
Disentil Buruh karena Lambat, DPR Janji Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Secara Terbuka
-
Pimpinan DPR RI Terima Draf RUU Ketenagakerjaan dari Koalisi Serikat Buruh
-
Fokus Infrastruktur, Pemprov Jateng Terus Kebut Perbaikan Jalan pada 2025
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Mau Industri Kita Mati
-
Gibran Belajar Makan Empek-empek, Dokter Tifa Meledek: Pejabat Jadi Babu dan Babysitter ABK?
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kisah Pilu Ibu Muda Ditahan Kasus Demo Agustus: Bayinya Terpaksa Putus ASI!
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri
-
Kabar Buruk! ICW Sebut Selama 2024; Kerugian Negara Tembus Rekor Rp279 T, Kinerja Aparat Anjlok