Suara.com - Terjebak Bayang-Bayang Jokowi, Prabowo Perlu Langkah Tegas untuk Jadi Pemimpin Seutuhnya
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto hampir memasuki 100 hari masa jabatan. Saat ini, pemerintahannya disebut masih terikat pada bayang-bayang Joko Widodo (Jokowi) yang memicu adanya desakan untuk bersikap tegas sebagai pemimpin.
Sosiolog dan sastrawan Okky Madasari mengungkapkan analisis tajam terkait dinamika politik pemerintahan Prabowo.
Ia menyoroti peran besar Jokowi yang masih terasa dalam pemerintahan saat ini, termasuk adanya indikasi intervensi langsung maupun tidak langsung.
“Jokowi masih memainkan banyak peran, dan Prabowo belum bisa melepaskan diri dari bayang-bayangnya. Ada relasi kuasa yang menunjukkan siapa yang sebenarnya lebih berpengaruh,” ujar Okky seperti yang dikutip dari unggahan Youtube Abraham Samad Speak Up, Minggu (12/1/2025).
Ia juga menyoroti banyaknya figur dari era Jokowi yang masih mengisi kabinet dan lembaga penegak hukum, termasuk KPK, kepolisian, dan kejaksaan.
Hal ini, menurut Okky, membuat Prabowo sulit menunjukkan identitas politiknya sendiri sebagai presiden.
“Prabowo seperti orang bingung. Tidak ada keberanian untuk memutus warisan kebijakan yang bermasalah dari pemerintahan sebelumnya,” katanya.
Okky menegaskan bahwa untuk menjadi pemimpin yang sebenarnya, Prabowo harus segera memutus hubungan dengan pengaruh Jokowi dan mengganti orang-orang Jokowi yang berada di posisi strategis.
Baca Juga: Wacana Persamuhan Megawati-Prabowo Tinggal Atur Waktu: Nostalgia Nasi Goreng Bersemi Lagi?
Ia menyimpulkan bahwa situasi ini ibarat lingkaran setan. Jika tidak segera diputus, maka intervensi Jokowi, baik langsung maupun melalui loyalisnya, akan terus menghambat pemerintahan Prabowo untuk bekerja demi kepentingan rakyat.
“Ini seperti lingkaran setan. Proses mengadili Jokowi tidak akan pernah terjadi kalau semua pihak masih melihat bahwa Jokowi punya relasi spesial dengan Presiden. Prabowo harus menjadi presiden yang tidak tunduk pada bayang-bayang Jokowi,” tutupnya. (Kayla Nathaniel Bilbina)
Berita Terkait
-
Wacana Persamuhan Megawati-Prabowo Tinggal Atur Waktu: Nostalgia Nasi Goreng Bersemi Lagi?
-
Peneliti ICW Jadi Korban Doxing Usai Kritik Jokowi, Laporan Diterima Bareskrim
-
Benarkah Hasto Belum Ditahan KPK karena Megawati Telepon Prabowo? Begini Kata Gerindra
-
Menghadap Prabowo di Istana, Meutya Hafid Lapor Pelantikan Raline Shah dan Pejabat Baru Komdigi
-
Prabowo Panggil Para Jaksa Agung Muda ke Istana, Kepala PPATK dan Plt Kepala BPKP Turut Hadir
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?