Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, merespons pernyataan mantan kader PDIP Effendi Simbolon terkait dugaan ada campur tangan Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi. Campur tangan itu disebut membuat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tidak ditetapkan sebagai tersangka sejak 2020, atau saat KPK dipimpin oleh Firli Bahuri.
Setyo menilai, pemanggilan Jokowi untuk dimintai keterangan sebagai aksi kasus Hasto belum relevan.
"Ya kalau pemeriksaan dilakukan pastinya karena ada kepentingan dan kesaksian-kesaksian itu relevan dengan perkara yang ditangani," kata Setyo kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Selasa (14/1/2025).
Setyo menilai pernyataan dari Effendi bersifat de auditu yang diartikan sebagai kesaksian yang didapat dari orang lain, atau tidak diketahui secara langsung dan tidak berdasarkan saksi mata.
"Kita tidak misalkan membutuhkan kesaksian yang bersifat de auditu," katanya.
Menurutnya, keterangan dari saksi haruslah berdasarkan fakta hukum yang sesuai dan dibutuhkan oleh tim penyidik untuk melengkapi berkas perkara Hasto.
"Kesaksian atau keterangan fakta lain dibutuhkan. Selama kemudian itu sifatnya keterangan yang katanya sana katanya situ, saya yakin penyidik tidak akan fokus kepada itu, tapi fokus kepada perkara," jelas Setyo.
Klaim Effendi
Sebelumnya eks kader PDIP Effendi Simbolon menyebut justru selama ini Hasto telah dibantu oleh Jokowi. Menurutnya, selama ini justru Jokowi memberikan perhatian pada PDIP.
Baca Juga: Hasto PDIP Tak Ditahan usai Diperiksa Tersangka, Ketua KPK: Dokumen Belum Masuk ke Saya
"Ya artinya beliau secara political Will justru memberikan perhatian lah tidak pernah ada yang seperti yang dituduhkan begitu," kata Effendi.
"Saya sampaikan juga ke mas Hasto begitu 'mas setahu saya pak Jokowi itu yang ikut menjaga anda loh', 'ooh enggak ini', ya silakan saja tapi ini gak hanya sebatas seorang Hasto saya kira ini harus pertanggungjawaban nya dari Ketua Umum nya dong," sambungnya.
Dibantah PDIP
Sebelumnya Juru Bicara PDI Perjuangan, M Guntur Romli, juga membantah pernyataan mantan kader PDIP Effendi Simbolon yang menyebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto telah dibantu selama Jokowi menjadi Presiden.
Menurutnya, yang terjadi justru sebaliknya. Hasto yang malah disebut membantu Jokowi.
"Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto membantah pernyataan Effendi Simbolon itu karena faktanya terbalik dan bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya, justru Mas Hasto yang selama ini membantu Pak Jokowi," kata Guntur kepada wartawan, Kamis (9/1/2025).
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf