Suara.com - Pemerintah sudah mulai melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG) kepada siswa di seluruh Indonesia. Di tengah program yang sudah berjalan, muncul usulan dari Komite Nasional Pencegahan Stunting (KNPS) pelaksanaan MBG diubah yang awalnya setiap hari menjadi dua minggu sekali.
Usulan itu merupakan salah satu hasil rakernas KNPS yang digelar di Sentul, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Ketua Umum KNPS, David Hamka mengungkapkan alasan usulan program MBG hanya dilaksanakan dua minggu sekali karena sejumlah pertimbangan. Salah satunya soal dampak program MBG kepada nasib pedagang kantin dan tokoh di sekitar sekolah.
“Pelaksanaan MBG setiap hari telah menunjukkan dampak yang signifikan, namun kita juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap kantin dan toko di sekolah," katanya dikutip pada Rabu (15/1/2025).
"Dengan frekuensi dua kali seminggu, program ini akan tetap memberikan manfaat besar, sambil memberi ruang bagi kantin sekolah untuk terus beroperasi dan mendukung ekonomi sekolah,” sambung David Hamka.
Tak hanya itu, David menyebut usulan yang disampaikan KNPS juga bisa memberikan waktu bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas menu program MBG sehingga bisa meningkatkan tingkat selera makan anak-anak.
“Fokus utama MBG adalah membangun kebiasaan makan sehat di masyarakat. Dengan program yang berjalan dua kali seminggu, kami memberikan kesempatan bagi siswa dan keluarga untuk mengadopsi kebiasaan makan sehat secara mandiri pada hari-hari lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, usulan itu bukan untuk menihilkan upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama siswa sekolah. Rekomendasi dari KNPS diklaim demi mendidik masyarakat agar terbiasa dengan pola makan sehat.
“KNPS siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keberhasilan program ini dan terus berkomitmen dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia,” ujarnya.
Pedagang Kantin Merugi
Program MBG milik Presiden Prabowo Subianto-Wapres Gibran Rakabuming Raka ternyata dikeluhkan sejumlah pedagang kantin di sekolah. Salah satunya adalah Ninux (52), pedagang di kantin sekolah di kawasan Jakarta Barat.
Dia mengaku gegara program MBG, omzet penjualannya merosot.
"Biasanya Rp1,2 (juta) ya sehari Rp1,2 (juta). Sekarang Rp600 (ribu) per hari. Paling ada yang sebelum makan pada beli air doang, gitu. Habis itu kan enggak banyak," ujar Ninu kepada Suara.com, Selasa (7/1/2025).
Demi menyiasatinya, Ninu mengaku kini memperbanyak jualan makanan ringan ketimbang lauk berat. Diharapkan para siswa yang tak terlalu kenyang setelah makan MBG bisa jajan di kiosnya.
"Paling cemil-cemilan. Kalau nasi-nasi enggak berani aku (stok) banyak sekarang, biasanya kan banyak," jelasnya.
Berita Terkait
-
Siswa SLB 2 Kali Lepehkan Lauk Makan Bergizi Gratis, Kenapa?
-
Kritik Raffi Ahmad Dikawal Patwal Arogan, JJ Rizal Murka: Badut Entertaiment Naik Kelas, Republik jadi Sirkus Comberan
-
Susi Pudjiastuti Nangis Kejer Sikapi soal Siswa SD Dihukum Belajar di Lantai Gegara Nunggak SPP
-
Ngeluh Omzet Jeblok Gegara MBG, Pramono Buka Peluang Rekrut Pedagang Kantin di Program Sarapan Gratis
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
Bukan Bjorka Asli! Polisi Bekuk Pemuda Minahasa Usai yang Klaim 4,9 Juta Data Nasabah Bank
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem
-
Cara Makan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi di Warung Penyetan Jadi Gunjingan
-
Habis Kesabaran, KPK Ancam Jemput Paksa Rektor USU yang Mangkir Pemeriksaan
-
Pegang iPhone 17 Pro Max Saat Jumpa Pers, Brigjen Ade Ary Tuai Pro-Kontra di Media Sosial
-
'Spill' dari Senayan, Anggota DPR Pastikan Pembahasan Revisi UU Pemilu Sudah Jalan