Suara.com - Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid tidak menyangka aksi Kamisan yang dilakukan sejak 2007 silam, bisa bertahan hingga saat ini.
Aksi kamisan yang memperjuangkan para korban, di antaranya korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) akibat ulah aparat dan pemerintah ini bahkan berlipat ganda.
“Saya tidak menyangka aksi kamisan yang pertama 18 januari 2007 lalu bisa terus berjalan hingga saat ini,” kata Usman dalam refleksi 18 tahun Kamisan, di Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2025).
Bagi Usman, aksi Kamisan merupakan sudah menjadi api yang menyala untuk pemberontakan. Pemberontakan terhdap rezim yang selalu memindas hak rakyat.
“18 tahun sudah Kamisan berjalan, saya kira Kamisan ini sudah menjadi api yang menyala untuk pemberontakan,” ujar Usman.
Menurut Usaman, para peserta Kamisan ibarat kembang api yang berada dalam terang. Namun mampu menembus malam paling gelap yang dipenuhi kebohongan dan penghianatan.
“Kita tidak akan berhenti, Kamisan telah terlanjur menjadi api. Bahkan kalau kuasa membungkam kami satu persatu, api Kamisan ini tidak bisa dipadamkan,” tegas Usman.
“Kamisan dan kita adalah miliayaran bunga api yang yang terus menyala dalam terang dan bunga api yang bakal menembus gelap malam sekalipun. Malam yang dipenuhi kebohongan, malam yang dipenuhi pengianatan,” tambahnya.
Usman menilai, suatu saat aksi Kamisan bisa membuat ledakan yang dapat menghancurkan tirani kekuasan. Setelahnya, bakal ada cahaya kebenaran yang membentang.
“Percayalah kekuasan yang tiran itu akan kita ledakan. Tiranin kuasa itu akan kita ledakan dan terang cahaya akan kita bentangkan. Jangan pernah berhenti untuk melawan,” kata Usman.
Berita Terkait
-
Oknum TNI Tembak Bos Rental, Amnesty Sebut Status Aktif Bukan Alasan Diadili di Peradilan Militer
-
Putusan MK yang Wajibkan Warga Negara Beragama, Bertentangan dengan 'Kebebasan Beragama'
-
Amnesty International Sebut 4 Hal Ini Bikin Aparat Kepolisian Terus Lakukan Kekerasan Saat Kawal Aksi Demonstrasi
-
Amnesty International Catat Ada 116 Kasus Kekerasan yang Dilakukan Aparat Kepolisian Sepanjang 2024
-
Ramai Insiden Warga Sipil Tewas Diduga Ditembak, Amnesty International Kecam Aksi Aparat Gunakan Senpi
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?