Suara.com - Otoritas Palestina mengkritik keputusan mantan Presiden AS Donald Trump yang mencabut sanksi terhadap pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki. Langkah ini dinilai akan semakin memicu kekerasan terhadap warga Palestina.
“Pencabutan sanksi terhadap pemukim ekstremis mendorong mereka untuk melakukan lebih banyak kejahatan terhadap rakyat kami,” ujar Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataan resmi.
Pernyataan tersebut merujuk pada serangan baru-baru ini oleh pemukim Israel yang menyebabkan 21 warga Palestina terluka.
Sebelumnya, diberitakan bahwa situs web Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Trump mencabut Perintah Eksekutif 14115, yang diberlakukan oleh pemerintahan Joe Biden pada Februari 2024.
Perintah tersebut memungkinkan penerapan sanksi terhadap individu dan kelompok pemukim Israel yang terlibat dalam kekerasan di Tepi Barat.
Keputusan ini menandai pembalikan besar dari kebijakan Biden, yang sebelumnya membekukan aset sejumlah pemukim Israel di AS dan melarang warga Amerika bertransaksi dengan mereka.
Pemerintahan Biden menilai tindakan kekerasan pemukim Israel merusak prospek perdamaian antara Israel dan Palestina serta menghambat solusi dua negara.
Sejak perang Timur Tengah 1967, Israel telah menduduki Tepi Barat dan membangun pemukiman Yahudi yang dianggap ilegal oleh sebagian besar negara di dunia. Namun, Israel berkeras bahwa mereka memiliki hak historis dan Alkitabiah atas wilayah tersebut.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump telah mengubah kebijakan AS dengan tidak lagi menganggap permukiman Israel di Tepi Barat sebagai ilegal. Sikap ini bertolak belakang dengan kebijakan Biden yang berupaya menekan Israel untuk mengendalikan aksi kekerasan pemukimnya.
Baca Juga: Gestur Tangan Elon Musk di Pidato Pelantikan Trump Picu Kontroversi, Dituduh Mirip Hormat ala Nazi
Israel Ganz, ketua dewan pemukim utama Yesha, yang memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sebelumnya menyatakan bahwa ia yakin sanksi akan dicabut jika Trump kembali berkuasa.
Keputusan terbaru ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan sekutu Barat Israel, yang telah memperingatkan mengenai meningkatnya kekerasan dan perampasan tanah di Tepi Barat di tengah fokus dunia terhadap konflik di Gaza.
Berita Terkait
-
Gestur Tangan Elon Musk di Pidato Pelantikan Trump Picu Kontroversi, Dituduh Mirip Hormat ala Nazi
-
137 Jenazah Ditemukan Pasca Gencatan Senjata Gaza, 10.000 Diperkirakan Masih Tertimbun
-
Trump vs. WHO: AS Resmi Mundur, Apa Dampaknya bagi Indonesia?
-
75 Hari Penangguhan, Trump Buka Jalan Baru untuk TikTok dan ByteDance
-
Jenin Kembali Bergejolak, 1 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba
-
Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Kasad Maruli Pimpin Kenaikan Pangkat 65 Jenderal TNI AD, 3 di Antaranya Sandang Pangkat Letjen
-
Parade Bintang di Lautan: 67 Jenderal TNI AL Naik Pangkat, KSAL Pimpin Langsung Upacara Sakral
-
Momen Eks Walkot Semarang Mbak Ita dan Suami Tinggalkan Bui, Dikawal Ketat di Pernikahan Anak
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Mendagri Tekankan Efisiensi Anggaran dalam Konsinyering RKA 2026
-
Kekayaan Mardiono yang Terpilih Jadi Ketum PPP, Tembus Triliun di LHKPN
-
Sosok Muhammad Mardiono, Klaim Terpilih Ketum PPP di Tengah Kericuhan Muktamar