Suara.com - Kepolisian Thailand mengeluarkan peringatan kepada pengguna aplikasi berbagi lokasi Jagat terkait risiko hukum dan keselamatan pribadi yang ditimbulkan oleh perburuan koin fisik dalam aplikasi tersebut.
Polisi Letnan Jenderal Trairong Phiwpan, Komisaris Biro Investigasi Kejahatan Dunia Maya, mengatakan pada Rabu bahwa para pengguna Jagat yang berburu koin fisik demi hadiah uang tunai dapat terjebak dalam pelanggaran hukum, seperti memasuki properti orang lain tanpa izin.
Pelanggaran ini dapat dikenai hukuman penjara hingga lima tahun dan/atau denda maksimal 100.000 baht atau setara dengan sekitar 47.985.300 rupiah.
Selain itu, berbagi data pribadi dan lokasi melalui aplikasi ini juga membuka peluang bagi pelaku kejahatan untuk mengeksploitasi informasi tersebut, tambahnya.
Peringatan ini muncul setelah adanya keluhan dari masyarakat mengenai pengguna Jagat yang berburu koin fisik menggunakan teknologi augmented reality.
Beberapa di antaranya dilaporkan melanggar properti pribadi dan meninggalkan tumpukan tanah di tempat umum saat menggali untuk menemukan koin. Koin-koin tersebut bisa ditukar dengan hadiah uang tunai senilai 500 hingga 200.000 baht.
Deputi Kepala Divisi Patroli dan Operasi Khusus (PSD), Pol Letnan Kolonel Wasuthep Jai-in, menyarankan masyarakat untuk berhenti menggunakan aplikasi tersebut.
Ia mengatakan hadiah dari aplikasi itu diduga berasal dari akun mule kriminal, sehingga penerimanya dapat menghadapi penyelidikan terkait pencucian uang.
Menurutnya, aplikasi ini berasal dari Indonesia dan dioperasikan oleh 17 warga asing yang berbasis di Indonesia, Singapura, dan Vietnam.
Baca Juga: Thailand Resmi Legalkan Pernikahan Sesama Jenis, Ratusan Pasangan Langsung Daftar!
Perburuan koin dimulai di Thailand pada 15 Januari, dengan koin fisik dilaporkan tersembunyi di Bangkok, Chiang Mai, Chiang Rai, Pattaya, dan Phuket.
Komandan PSD, Pol Mayor Jenderal Worawit Yanachinda, telah memerintahkan peningkatan patroli untuk mencegah pelanggaran oleh pemburu koin Jagat serta kejahatan yang mungkin menimpa mereka.
Ia juga menyoroti bahwa beberapa pengguna aplikasi membayar untuk petunjuk khusus lokasi koin, yang salah satunya menyebabkan kerumunan besar di daerah Silom, Bangkok, hingga mengganggu warga sekitar.
Worawit juga memperingatkan risiko keamanan bagi pemburu koin, terutama anak muda, yang pergi ke lokasi tertentu pada malam hari dan berpotensi menjadi korban kejahatan.
Kampanye berburu koin di Thailand awalnya dijadwalkan berlangsung selama 30 hari. Namun, menurut Pol Mayor Jenderal Worawit, aktivitas ini mungkin dihentikan lebih awal karena telah menarik perhatian pihak kepolisian tingkat tinggi.
Berita Terkait
-
Thailand Resmi Legalkan Pernikahan Sesama Jenis, Ratusan Pasangan Langsung Daftar!
-
Thailand Resmi Legalkan Pernikahan Sesama Jenis, Apa Saja Aturannya?
-
Lama Dinantikan, Fitur Aplikasi Terkini Bergaya iOS Dibatalkan di Xiaomi HyperOS 2
-
Apa Itu Vine? Saingan TikTok yang Ingin Dibangkitkan Elon Musk
-
Cara Nonaktifkan Aplikasi Pinjol Fineasy di HP OPPO dan Realme
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian