Suara.com - Presiden AS Donald Trump menetapkan Houthi Yaman sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO), seperti yang diumumkan Gedung Putih dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu. Penetapan ini merupakan kali kedua setelah keputusan serupa yang dibatalkan oleh pemerintahan Biden pada masa jabatan pertama Trump.
Kelompok Houthi mulai melancarkan serangan terhadap kapal-kapal militer dan komersial AS di Laut Merah, serta kapal-kapal yang mereka klaim terkait dengan Israel, setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.
Tindakan militer Israel sebagai respons menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza. Houthi, yang mendapat dukungan Iran, menyatakan bahwa aksi mereka adalah bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.
Rekomendasi untuk menetapkan kembali Houthi sebagai FTO sempat disampaikan pada bulan terakhir masa jabatan Joe Biden sebagai presiden. Namun, Biden memilih untuk menyerahkan keputusan itu kepada pemerintahan berikutnya.
Washington Free Beacon, yang pertama kali melaporkan keputusan ini, menyebutkan bahwa perintah Trump akan mencakup kecaman terhadap Iran atas dukungannya kepada Houthi. Selain itu, kebijakan AS ini bertujuan untuk menghilangkan kemampuan dan operasi Houthi.
Pada awal masa jabatannya, Biden mencabut status teroris yang diberlakukan pada Houthi di akhir pemerintahan Trump, sekaligus menargetkan sekutu tradisional Teluk AS. Tahun lalu, Biden menginstruksikan agar Houthi dicantumkan sebagai entitas Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus (SDGT), tetapi tidak menetapkannya kembali sebagai FTO.
Pemerintahannya beralasan bahwa penetapan tersebut dapat menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Yaman, yang sedang mengalami krisis kemanusiaan parah.
Untuk menghadapi ancaman dari Houthi, AS membentuk koalisi maritim pada Januari lalu yang bertujuan mencegah serangan kelompok tersebut dan menjaga jalur pelayaran internasional di kawasan tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, Houthi mengindikasikan akan menghentikan serangan terhadap Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca Juga: Yaman Bebaskan Kapal Inggris Terkait Israel, Isyarat Perdamaian di Gaza?
Serangan Houthi telah mengakibatkan kerugian hingga miliaran dolar bagi AS, terutama untuk biaya pengerahan kelompok penyerang kapal induk dan pengeluaran rudal serta amunisi lainnya. Biaya operasi kelompok penyerang kapal induk diperkirakan kurang dari $9 juta per hari, dengan total biaya melebihi $4,86 miliar menurut sebuah studi Universitas Brown pada September 2024.
Berita Terkait
-
Yaman Bebaskan Kapal Inggris Terkait Israel, Isyarat Perdamaian di Gaza?
-
Houthi Kembali Dicap Teroris: Apa Dampaknya bagi Yaman dan AS?
-
Meta Bantah Paksa Pengguna Follow Trump: Ini Prosedur Standar Transisi Presiden!
-
Donald Trump Tuduh China Kuasai Terusan Panama, Ingin Rebut & Jadikan Milik Amerika
-
Trump Janji Regulasi Pro Kripto, Pengamat Khawatir Turunkan Kepercayaan Publik
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah