Suara.com - Sebanyak ratusan masyarakat dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di seberang kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (26/1/2025) siang. Demonstrasi ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.
Massa memenuhi sisi utara Jalan Medan Merdeka Selatan dari seberang kantor Kedutaaan Besar AS hingga seberang kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Namun, aparat kepolisian yang bersiaga diarahkan untuk tak mendekati kantor Kedutaan Besar AS dan kantor Wakil Presiden.
Sebagian besar pengunjuk rasa mengenakan pakaian berwarna hitam. Para pria yang ikut aksi ini kebanyakan menggunakan peci dan wanita memakai hijab.
Massa wanita dan pria tak berada di satu rombongan karena dipisahkan tali. Usia peserta unjuk rasa juga beragam dari dewasa, lanjut usia (lansia), remaja, hingga anak-anak yang dibawa orang tuanya.
Mereka juga membawa berbagai poster yang menyuarakan pembebasan Palestina atas zionis Israel seperti yang bertuliskan "Liberating Al-Aqsa and Palestine: Fardhu Ain", yang memiliki arti, "membebaskan Masjid Al-Aqsa dan Palestina tergolong fardhu ain (wajib bagi umat muslim).
Poster lain bertuliskan "Send Troops to Liberate Al-Aqsa and Palestine", yang memiliki arti, "kirim pasukan untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa dan Palestina". Selain dalam bahasa Inggris, pengunjuk rasa juga membawa poster dalam bahasa Arab.
Tak cuma poster, massa turut mengibarkan bendera berwarna hitam dan putih dengan tulisan dalam bahasa Arab. Turut ditampilkan baliho raksasa di samping mobil komando yang bertuliskan "Isra Miraj Umat Bersatu Bebaskan [Masjid] Al-Aqsho & Palestina".
Orator aksi dari atas mobil komando menuntut pembebasan Palestina tak hanya dilakukan lewat pakta kedamaian. Kebabasa harus diraih melalui jalur jihad dan khilafah.
"Tidak bisa melalui kedamaian, sebab Israel hanya mengerti bahasa perang. Takbir," ujar salah satu pengunjuk rasa dari atas mobil komando.
Baca Juga: Bak Detektif, Netizen Bongkar Cuitan Random Susi Pudjiastuti, Mahfud MD Ikut Terseret!
Tag
Berita Terkait
-
Bak Detektif, Netizen Bongkar Cuitan Random Susi Pudjiastuti, Mahfud MD Ikut Terseret!
-
Sebut Sertifikat Ilegal Pagar Laut Berbau Korupsi-Kolusi, Mahfud MD: Aneh, Kok Aparat Tak Bersikap Tegas?
-
Tertawa Ada HGB di Atas Laut, Mahfud MD: Hukum Diinjak-injak Bandit, Masak Kita Diam Aja?
-
Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Massa Bentangkan Bendera Raksasa
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional