Suara.com - Enam pelanggaran Israel terhadap gencatan senjata dengan Lebanon terbaru yang dilaporkan media Lebanon, Selasa (28/1/2025).
Salah satu pelanggaran Israel itu yakni telah membunuh sebanyak 24 orang oleh tentara Zionis di Lebanon Selatan.
Diketahui, Drone pengintai Israel menjatuhkan granat di kota Bani Haiyyan, melukai satu orang, menurut laporan kantor berita negara NNA.
Drone lain menjatuhkan bom saat tim kota sedang bekerja membangun jalan di kota yang sama, menyebabkan cedera, kata NNA.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, dua orang terluka dalam dua serangan Israel tersebut.
Pasukan Israel juga menangkap seorang warga Lebanon di kota Wazzani dan melepaskan tembakan ke arah penduduk setempat, lapor NNA.
Tentara Israel turut menembaki tentara Lebanon yang ditempatkan di sebelah barat Meiss El-Jabal di Lebanon selatan, menurut sumber yang sama.
Drone Israel juga terbang di ketinggian sedang di atas kota Tyre di Lebanon selatan, sementara tentara zionis melepaskan tembakan ke arah penduduk di kota Zahajra. Tidak ada korban yang dilaporkan.
Pelanggaran baru tersebut terjadi sehari setelah 24 orang tewas dan 134 lainnya terluka ketika pasukan Israel menembaki warga sipil yang terlantar yang mencoba kembali ke rumah mereka di Lebanon selatan.
Baca Juga: Israel Klaim Tewaskan 15 Teroris dalam Operasi di Jenin, Ribuan Warga Palestina Mengungsi
Ketegangan meningkat saat tentara Israel tetap berada di wilayah Lebanon setelah batas waktu 60 hari untuk menarik pasukan dari Lebanon selatan berakhir pada Minggu, berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.
Gedung Putih mengatakan pada Minggu bahwa Israel dan Lebanon telah sepakat untuk memperpanjang batas waktu penarikan Israel hingga 18 Februari.
Gencatan senjata yang rapuh telah berlaku sejak 27 November, mengakhiri periode baku tembak antara Israel dan kelompok Hezbollah yang dimulai pada 8 Oktober 2023 hingga meningkat menjadi konflik skala penuh pada 23 September tahun lalu.
Otoritas Lebanon melaporkan setidaknya 660 pelanggaran kesepakatan gencatan senjata dilakukan oleh Israel sejak saat itu.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel diwajibkan untuk menarik pasukannya ke selatan Garis Biru – perbatasan de facto – secara bertahap, sementara tentara Lebanon harus dikerahkan di Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.
Data dari Kementerian Kesehatan Lebanon menunjukkan bahwa sejak serangan Israel terhadap Lebanon dimulai pada 8 Oktober 2023, setidaknya 4.080 orang telah tewas, termasuk wanita, anak-anak, dan pekerja kesehatan, sementara 16.753 orang lainnya terluka. [Antara].
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Habiburokhman: Polisi Harus Usut Soal Hasutan Aksi Rusuh Pakai Bahan Peledak 10 Desember
-
Gerindra Soal Wacana Pemecatan Bupati Aceh Selatan: Kita Serah ke DPRD
-
Mensos Akui Masih Ada Daerah Terisolasi di Sumatra, Tapi Pasokan Logistik Mulai Teratasi
-
Diduga Rencanakan Aksi Rusuh 10 Desember, 3 Pria Ditangkap Polisi, Salah Satunya Verdatius
-
Dasco soal Bupati Aceh Selatan: Kami Usulkan Diberhentikan Sementara, Pecat Selamanya Ranah DPRD
-
Banjir Sumatra Bukan Takdir, Ini Akar Masalah dan Solusi Agar Tak Terulang Lagi
-
Cak Imin Sentil Menteri Keuangan: Anggaran Negara Harus Tepat Sasaran dan Dorong Produktivitas
-
BK DPRD DKI Alihkan Panggung BK Award 2025 untuk Galang Dana Bencana Sumatra
-
Menhut Segel 3 Subjek Perusak Hutan, Total 7 Terkait Banjir Sumatra, Ini Daftarnya
-
Kepala BNPB Sebut Banjir Sumatra Cuma Mencekam di Medsos: Auto Tuai Kritik Keras dari DPR