Suara.com - Direktur Eksekutif Nagara Institute, Akbar Faizal angkat bicara terkait pemangkasan anggaran sejumlah kementerian/lembaga di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Lewat cuitan di akun X pribadinya pada Selasa (2/4/2025), mantan politikus Partai NasDem ini pun seolah setuju dengan kebijakan Prabowo yang memangkas anggaran. Pasalnya, dia menganggap selama ini kinerja kementerian bobrok meski di pemerintahan sebelumnya telah kerap 'diguyur' tambahan anggaran.
"Semua kementerian mengeluhkan pemotongan anggaran ekstrem. Selama puluhan tahun kinerja mereka compang-camping, meski anggaran terus ditambah," cuitnya dikutip Suara.com, Rabu (5/2/2025).
Mantan anggota Komisi III DPR ini juga menyoroti reaksi publik yang tidak terlalu peduli atas pemangkasan anggaran tersebut. Bahkan, Akbar Faizal juga menyindir soal hasil sejumlah lembaga survei soal tingkat kepuasan publik kepada pemerintah.
"Mereka hanya beruntung respons publik biasa saja, terutama oleh ketidakpahaman apalagi dibumbui menu ‘puas’ oleh lembaga survei," ungkapnya.
Dalam unggahannya itu, Akbar Faizal pun membongkar sederet masalah yang menjadi bobroknya kinerja kementerian/lembaga. Atas kritik pedasnya itu, Akbar pun mengakhiri cuitannya itu dengan kalimat yang menohok.
"Selain korupsi, keengganan memgoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi digital jadi penyebab. Kata para aktivis, tolol adalah pintu lain menemukan jalur tikus," tulisnya.
Cuitan Akbar Faizal lantas ramai disorot netizen dengan beragam komentar. Tampak, netizen pun terbelah menjadi dua kubu saat menanggapi pernyataan Akbar Faizal. Dari kalangan ada yang setuju dan tidak setuju dengan pemangkasan anggaran tersebut. Sebab, ada sejumlah kementerian/lembaga yang anggarannya tidak ikut dipangkas.
Bahkan, ada netizen yang mengaku ASN ikut kini cemas dengan anggaran sejumlah kementerian/lembaga yang dipangkas oleh Prabowo.
Baca Juga: Miris! Viral Mobil Gas LPG 3 Kg Dikejar Para Emak-emak, Netizen Sindir Lagu OKE GAS: Cepat Berubah
"Cara Prabowo untuk meminimalisir korupsi, kebocoran anggaran dan proyek tipu-tipu, akal-akalan adalah dengan melakukan pemangkasan anggaran yang tidak urgent guna dimanfaat pada program utama juga menghindari hutang," tulis akun @R1********.
"Keluhannya bukan ke masalah kegiatan, bang. Tapi bagaimana kemungkinan ini menyasar gaji dan tunjangan ASN, ga semua ASN gajinya wah. Kami yang muda2 ga ada dinas gpp, udah biasa pas pandemi kerja jarak jauh dan beres, tapi tolong jangan diusik penghasilan yang seuprit itu," curhat akun @bu******.
"Kontradiksi. Bilang mau menghemat, tapi jumlah jabatan setara Memteri bertambah berlipat ganda. Gaji tundangan dan fasilitasnya bukan sedikit menelan anggaran," timpal akun @Ad*******.
Presiden Prabowo sebelumnya meminta kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah melakukan efisiensi belanja anggaran mencapai Rp 306,69 triliun. Prabowo meminta pembatasan belanja yang bersifat seremonial, perjalanan dinas, kajian, studi banding, percetakan, publikasi, hingga seminar.
Perintah itu disampaikan Prabowo melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja negara dalam pelaksanaan APBN dan APBD Tahun 2025.
Berita Terkait
-
Miris! Viral Mobil Gas LPG 3 Kg Dikejar Para Emak-emak, Netizen Sindir Lagu OKE GAS: Cepat Berubah
-
Ungkap Banyak Tokoh Nasional Kian Cemaskan Kondisi Bangsa, Mahfud MD: Habislah Asa!
-
Usai Kasus Mobil RI 36 Raffi Ahmad, Kini Viral Mobil RI 24 Terobos Jalur Busway: Tebak Punya Siapa?
-
Dimaki-maki Gegara Kasus Gas LPG 3 Kg, Warga Semprot Menteri Bahlil: Anak Kami Lapar, Butuh Makan!
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon