Suara.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan kesiapan untuk menukar wilayah yang dikuasai pasukan Ukraina di Kursk, Rusia, dengan pengembalian wilayah Ukraina yang saat ini diduduki Rusia jika negosiasi perdamaian dilakukan. Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara dengan surat kabar Inggris, The Guardian, yang diterbitkan pada Selasa (12/2).
"Kami akan menukar satu wilayah dengan wilayah lain," ujar Zelenskyy dalam wawancara tersebut.
Namun, ia tidak merinci wilayah Ukraina mana yang akan dimintanya kembali.
"Saya tidak tahu, kita lihat saja nanti. Namun, semua wilayah kami penting, tidak ada prioritas," tambahnya.
Saat ini, Rusia menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina di bagian timur dan selatan negara itu sejak melancarkan invasi skala penuh pada 24 Februari 2022.
Sementara itu, Ukraina berhasil merebut sebagian wilayah di Kursk, Rusia barat, dalam serangan mendadak pada Agustus lalu. Meskipun Rusia telah melakukan serangan balik, pasukan Ukraina masih mempertahankan sebagian kecil wilayah tersebut.
Pejabat Kyiv menyatakan bahwa operasi militer di Kursk bertujuan melindungi wilayah perbatasan Ukraina. Selain itu, wilayah yang direbut dapat digunakan sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi perdamaian, yang prospeknya meningkat setelah Donald Trump kembali menjadi Presiden Amerika Serikat.
Zelenskyy juga menegaskan bahwa setiap rencana perdamaian harus mencakup jaminan keamanan yang kuat dari sekutu agar Ukraina terhindar dari agresi Rusia di masa depan. Sementara itu, Trump menyatakan pada Jumat (9/2) bahwa ia mungkin akan bertemu dengan Zelenskyy pekan ini untuk membahas penghentian perang.
Ia juga mengindikasikan telah melakukan kontak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, meskipun tidak menyebutkan waktunya. Pihak Kremlin belum mengonfirmasi pernyataan tersebut.
Baca Juga: Donald Trump Sebut Ukraina Bisa Jadi Bagian Rusia, Zelenskyy Cari Jaminan Keamanan
Seiring meningkatnya spekulasi terkait potensi negosiasi, dunia kini menantikan langkah selanjutnya dalam konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun ini.
Berita Terkait
-
Donald Trump Sebut Ukraina Bisa Jadi Bagian Rusia, Zelenskyy Cari Jaminan Keamanan
-
Donald Trump 'Ngebet' Ingin Bertemu Vladimir Putin
-
Donald Trump Ungkap Komunikasi dengan Vladimir Putin untuk Akhiri Perang Ukraina
-
Trump Punya Rencana Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Diungkap Pekan Depan!
-
Zelenskyy Buka Peluang Negosiasi Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Bundaran HI Jadi Lautan Manusia, Pesta Kembang Api Tetap Hiasi Langit Penghujung Tahun Ibu Kota
-
Polisi Berkuda Polri Jaga Monas di Malam Tahun Baru, Warga Antusias hingga Antre Foto
-
Ogah Terjebak Macet, Wali Kota Jogja Pilih Naik Motor Pantau Keramaian Malam Tahun Baru
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?