Suara.com - Kementerian Pertahanan Ukraina secara resmi meluncurkan program rekrutmen militer bagi kaum muda pada Selasa (11/2), dengan menargetkan warga berusia 18 hingga 24 tahun. Program ini menawarkan gaji sekitar $24.000 (sekitar Rp390 juta) per tahun serta bonus besar guna menarik lebih banyak relawan untuk bergabung dengan angkatan bersenjata Ukraina.
Dengan perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun, Ukraina terus berupaya meningkatkan jumlah pasukan mereka yang saat ini kalah jumlah dibandingkan dengan militer Rusia. Dalam wawancara dengan Reuters pekan lalu, Presiden Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa kampanye rekrutmen ini merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat pertahanan negara.
Sebagai bagian dari kebijakan baru, parlemen Ukraina sebelumnya telah menyetujui undang-undang yang menurunkan usia wajib militer dari 27 menjadi 25 tahun. Undang-undang ini juga menetapkan sanksi bagi individu yang menghindari panggilan dinas militer.
Kampanye Rekrutmen dengan Iming-iming Besar
Kementerian Pertahanan Ukraina mempromosikan program ini melalui video menarik di media sosial dengan slogan 'Ubah hidup Anda dalam setahun'. Dalam video tersebut, calon rekrutan diperlihatkan aksi tentara di medan perang serta manfaat yang akan mereka dapatkan jika bergabung.
Selain gaji sebesar 1 juta hryvnia ($24.000) per tahun, pemerintah Ukraina juga menjanjikan berbagai keuntungan lain seperti bonus besar, subsidi hipotek dan sewa rumah, serta pengecualian dari mobilisasi selama 12 bulan setelah menyelesaikan kontrak.
"Waktu adalah bonus, keraguan adalah minus," demikian bunyi slogan lain yang digunakan dalam kampanye ini.
Para relawan juga dijanjikan pelatihan militer profesional yang sesuai dengan standar NATO serta berbagai tunjangan sosial yang tidak tersedia dalam pekerjaan sipil.
Respons dan Tantangan dalam Perekrutan
Saat ini, Ukraina memiliki sekitar 980.000 personel militer. Sementara itu, pada tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan perintah untuk meningkatkan jumlah tentara Rusia sebesar 180.000 personel, menjadikan total pasukan aktif mereka mencapai 1,5 juta orang.
Meskipun program rekrutmen ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan, perubahan dalam kebijakan wajib militer Ukraina tidak sepenuhnya diterima dengan baik. Banyak warga yang semakin kehilangan semangat dalam perang yang berkepanjangan, terutama karena banyak tentara yang bertugas tanpa cuti sejak Rusia melancarkan invasi penuh pada Februari 2022.
Baca Juga: Zelenskyy Tawarkan Pertukaran Wilayah dengan Rusia jika Negosiasi Digelar
Presiden Zelenskyy dan pejabat tinggi lainnya juga menolak desakan Amerika Serikat untuk lebih menurunkan usia wajib militer, meskipun tekanan untuk meningkatkan jumlah pasukan semakin besar.
Di sisi lain, inisiatif ini mendapat dukungan dari komunitas militer dan blogger yang menilai bahwa para pemuda lebih cepat belajar, beradaptasi dengan disiplin militer, dan termotivasi oleh keberhasilan rekan-rekan mereka di medan perang.
"Para pemuda dan pemudi memiliki daya serap yang tinggi terhadap ideologi unit dan menemukan motivasi dari pencapaian prajurit lainnya," tulis Stanislav Buniatov, seorang prajurit sukarelawan, dalam blognya.
Dengan strategi rekrutmen ini, Ukraina berharap dapat memperkuat pertahanan mereka menghadapi konflik yang terus berlangsung dengan Rusia.
Berita Terkait
-
Zelenskyy Tawarkan Pertukaran Wilayah dengan Rusia jika Negosiasi Digelar
-
Larangan Transgender di Militer AS: Kontroversi Trump Berlanjut
-
Donald Trump Sebut Ukraina Bisa Jadi Bagian Rusia, Zelenskyy Cari Jaminan Keamanan
-
Rampung Wamil, Kai EXO Siap Sapa Penggemar Lewat Live Streaming
-
Tentara Pimpin Bulog, Kembalinya Dwifungsi TNI di Era Prabowo?
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!