Suara.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio menyatakan bahwa pemerintah AS menantikan proposal baru dari negara-negara Arab terkait masa depan Gaza, menyusul rencana kontroversial Presiden Donald Trump untuk memindahkan seluruh penduduk wilayah tersebut.
Rubio, yang dijadwalkan bertolak ke Timur Tengah pada Kamis malam, berencana membahas isu ini dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Israel setelah sebelumnya bertemu dengan perwakilan Mesir dan Yordania di Washington.
"Saat ini, satu-satunya rencana yang ada adalah rencana Trump. Jika mereka memiliki alternatif yang lebih baik, sekaranglah saatnya untuk menyampaikannya," ujar Rubio dalam wawancara radio dengan Clay Travis dan Buck Sexton.
Trump sebelumnya memperingatkan dampak yang akan dialami oleh Mesir dan Yordania jika mereka menolak menerima lebih dari dua juta warga Palestina yang saat ini berada di Gaza. Ia menegaskan bahwa negara-negara Arab yang mengklaim peduli terhadap Palestina justru enggan menerima pengungsi Gaza.
Diplomat dari berbagai negara menyebut Mesir tengah mengupayakan alternatif terhadap kebijakan Trump. Usulan Mesir mencakup pembentukan pasukan keamanan baru di Gaza serta penunjukan pemimpin Palestina setempat untuk mengelola wilayah tersebut.
Rubio mengapresiasi inisiatif negara-negara Arab, tetapi menegaskan bahwa Hamas tidak boleh berperan dalam pemerintahan Gaza di masa depan.
"Jika negara-negara di kawasan ini tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut, maka Israel harus menyelesaikannya sendiri," tegasnya.
Sebelumnya, Antony Blinken, yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri sebelum Rubio, sempat mengusulkan keterlibatan kekuatan internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mengelola Gaza sebelum Otoritas Palestina mengambil alih.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus menunjukkan penentangan terhadap peran Otoritas Palestina dalam mengendalikan Gaza, sejalan dengan kebijakan pemerintah sayap kanannya yang menolak pembentukan negara Palestina.
Baca Juga: Elon Musk Disebut sebagai 'Agen Kekacauan' dalam Pemerintahan Trump
Berita Terkait
-
Elon Musk Disebut sebagai 'Agen Kekacauan' dalam Pemerintahan Trump
-
Hamas Tegaskan Komitmen Gencatan Senjata, Israel Ancam Lanjutkan Operasi Militer
-
Dua Terpidana di AS Segera Dieksekusi Suntik Mati, Salah Satunya Pernah Siksa Bayi
-
Momen Prabowo Apresiasi Jokowi di Forum Dunia
-
Indonesia Siap Luncurkan Danantara, Dana Investasi Baru Senilai Ratusan Miliar Dolar, Ini Waktunya Kata Prabowo!
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045