Suara.com - Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengutuk serangan mematikan Israel terhadap polisi di kota Rafah, Gaza selatan, dan menyebutnya sebagai "pelanggaran berbahaya" terhadap perjanjian gencatan senjata.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Hamas mengatakan tiga polisi tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel di Rafah timur, sehari setelah Hamas dan Israel melakukan pertukaran tahanan keenam berdasarkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
"Kami juga meminta sekutu penengah kami untuk memenuhi tanggung jawab mereka dengan memaksa musuh Zionis untuk mematuhi komitmennya," bunyi pernyataan itu.
Hamas mengatakan polisi yang terbunuh bertanggung jawab atas masuknya bantuan kemanusiaan ke kota itu.
Kelompok Palestina itu mengatakan Israel mengabaikan ketentuan perjanjian gencatan senjata dengan mencegah masuknya truk bantuan dan alat berat ke Gaza.
Hamas juga mencatat bahwa penundaan Israel dalam memulai tahap kedua negosiasi menunjukkan bahwa rezim tersebut tidak serius dalam melaksanakan gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 19 Januari.
Gencatan senjata yang rapuh ini sebagian besar telah menghentikan agresi Israel selama lebih dari 15 bulan di wilayah pesisir yang sempit tersebut, yang menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina.
Berita Terkait
-
"Gerbang Neraka" Akan Dibuka di Gaza, Ancam Netanyahu Jika Sandera Tak Dipulangkan
-
Tolak Usulan Donald Trump, Mesir Siapkan Rencana Bangun Kembali Gaza
-
Hizbullah Kecam Pemerintah Lebanon: Tuding Lembek Terhadap Israel dan Iran
-
Bom AS Tiba di Israel, Perang di Gaza Makin Memanas?
-
Netanyahu Blokir Bantuan Gaza Meski Gencatan Senjata: Krisis Kemanusiaan Memburuk?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat