Suara.com - Massa aksi bertajuk #Indonesia Gelap makin menyemut di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat hingga Kamis (20/2/2025) sore ini. Aksi unjuk rasa yang memprotes kebijakan Prabowo-Gibran diinisasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Pantauan Suara.com, semula mahasiswa hanya berasal dari Universitas Nasional (UNAS) dan Universitas Bung Karno (UBK).
Namun sekira pukul 16.15 WIB, ratusan mahasiswa lainnya dari berbagai kampus kembali mendatangi Patung Kuda dengan membawa mobil komando.
Melihat banyaknya mahasiswa yang datang, membuat kobaran semangat sendiri bagi mahasiswa yang sebelumnya telah melakukan aksi.
“Inilah kawanku, inilah kawanku datang kemari bawa perubahan,” ucap massa menyambut kedatangan, Kamis (20/2/2025).
Massa menganggap, jika efisiensi yang saat ini sedang dilakukan oleh pemerintahab Prabowo-Gibran tidak tepat sasaran.
“Banyak karyawan yang dirumahkan akibat ambisi mewujudkan ambisi makan bergizi gratis,” kata salah seorang orator dari atas mobil komando.
Massa juga mengkritik soal ucapan Presiden Prabowo Subianto saat HUT ke-17 Partai Gerindra, tentang orang-orang yang mengkritik disebut sebagai pihak yang kalah dalam Pilpres kemarin. Padahal mereka melakukan kritik akibat kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Prabowo-Gibran dianggap tidak tepat.
“Kami yang mengkritik dianggap minoritas. Kita mengkritik malah dibilang ndasmu. Kita mengkritik malah dibilang bagian dari orang-orang yang kalah,” pungkasnya.
Baca Juga: Muncul Versi Berbagai Bahasa, Seruan Demo Indonesia Gelap Kini Mendunia usai Diaspora Turun Tangan!
Berikut sembilan poin tuntutan dalam aksi bertajuk Indonesia Gelap yang digelar para mahasiswa:
- Kaji ulang Inpres Nomor 1 Tahun 2025;
- Tranparansi status pembangunan dan pajak rakyat;
- Evaluasi besar-besaran Makan Bergizi Gratis;
- Tolak Revisi UU Minerba yang bermasalah;
- Tolak Dwifungsi TNI;
- Sahkan RUU Perampasan Aset;
- Tingkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional;
- Tolak impunitas dan tuntaskan HAM berat;
- Tolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo.
Berita Terkait
-
Muncul Versi Berbagai Bahasa, Seruan Demo Indonesia Gelap Kini Mendunia usai Diaspora Turun Tangan!
-
Sukses Kabur ke Jerman, Guru TK Skakmat Bahlil usai Ngoceh Nasionalisme: Bapak Udah Bisa Kasih Makan Rakyat?
-
Usai Sindir Seruan #Indonesia Gelap, Aksi Luhut Kesal Dikritik Viral Lagi: Pindah Aja Kau dari Indonesia!
-
'Bubarkan' Kelas, Dosen FEB UI Serukan Mahasiswa Demo Indonesia Gelap: Napas Kita Harus Dilatih Lari Panjang!
-
Pidato Prabowo Disorot! Mantan Ajudan Gus Dur Sebut 'Ndasmu' Ucapan Kasar: Sebutan untuk Kepala Hewan
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan