Suara.com - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) diingatkan untuk mengelola dana haji secara berkeadilan. Biaya yang sudah dikeluarkan para jemaah harus dimanfaatkan untuk kepentingan umat.
Hal ini disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat menerima jajaran Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Kantor PP Muhammadiyah. Haedar mengatakan, pengelolaan dana haji harus transparan dan sesuai regulasi yang berlaku.
Ia menyoroti perlunya kajian yang lebih mendalam dengan melibatkan seluruh stakeholder sehingga BPKH dapat terus memperbaiki dan memperkuat sistem pengelolaan keuangan haji yang lebih adil.
“Selain untuk menciptakan ekosistem haji yang berkeadilan, penguatan sistem juga untuk menjaga kepercayaan masyarakat khususnya umat Islam yang akan menitipkan dana haji mereka ke BPKH,” ujar Haedar kepada wartawan, Rabu (26/2/2025).
“Jadi semuanya perlu dikaji dengan melibatkan tim yang baik, supaya pengelolaannya berjalan lebih baik,” lanjutnya.
Dalam pelaksanaan ibadah haji, Haedar juga menyoroti soal penyediaan makanan dan penginapan bagi jemaah. Pengalokasian dana harus dimaksimalkan agar dana yang dikeluarkan oleh jemaah haji Indonesia, manfaatnya kembali ke Indonesia.
“Bahkan untuk penyediaan beras saja kita harus dari Thailand misalnya. Itu perlu dipikirkan. Supaya hal-hal mendasar fundamental menyediakan catering ini memiliki sistem dan ekosistem yang baik,” tuturnya.
Selain untuk menciptakan ekosistem haji yang berkeadilan, penguatan sistem juga untuk menjaga kepercayaan masyarakat khususnya umat Islam yang akan menitipkan dana haji mereka ke BPKH.
“Termasuk mereka orang-orang yang dari kampung, yang menjual kelapa untuk bisa berangkat haji harus menjadi prioritas. Sebab bagi mereka haji tidak sebatas ibadah, tapi juga kebanggaan,” katanya.
Baca Juga: Kuota Haji Reguler 2025 Sudah Terisi Lebih dari 50 Persen, Ini Update Terbarunya!
Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah berharap Muhammadiyah dapat memberikan dukungan terhadap upaya peningkatan pengelolaan dana haji yang lebih profesional dan diterima baik oleh masyarakat serta para pemangku kebijakan.
“Kami ingin memastikan bahwa pengelolaan dana haji dilakukan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, serta membawa manfaat yang nyata bagi umat Islam di Indonesia,” pungkas Fadlul.
Berita Terkait
-
Kilas Balik Perbedaan Awal Ramadhan Muhammadiyah dan Pemerintah, Bagaimana Tahun 2025?
-
Muhammadiyah Pastikan 1 Ramadan 1446 Jatuh di Hari Sabtu, Kapan Pengikut Aboge Mulai Puasa?
-
1 Ramadhan 2025 Muhammadiyah dan Pemerintah Sama? Ini Prediksi Awal Puasa
-
BPKH Gandeng PBNU, Revisi UU Haji Demi Transparansi dan Kesejahteraan Umat
-
5 Pesan Muhammadiyah ke Para Kepala Daerah Baru Dilantik: Hayati Mandat Politik
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
-
Praperadilan Ditolak, Kuasa Hukum Delpedro: Ini Kriminalisasi, Hakim Abaikan Putusan MK