Suara.com - Seorang pria Palestina menabrakkan mobilnya ke halte bus di wilayah utara Israel pada Kamis (29/2), melukai 13 warga sipil dalam insiden yang oleh kepolisian Israel dikategorikan sebagai serangan teroris.
“Pukul 16:17 hari ini, pengiriman darurat Kepolisian Israel menerima laporan tentang serangan serudukan di Persimpangan Karkur, di mana sebuah kendaraan menabrak sejumlah warga sipil yang sedang menunggu di halte bus,” demikian pernyataan kepolisian Israel.
Petugas tanggap darurat Israel, Magen David Adom, segera merespons kejadian tersebut dan memberikan perawatan kepada para korban. Di antara mereka, seorang gadis berusia 17 tahun mengalami luka kritis. Selain itu, polisi menyatakan bahwa dua orang lainnya berada dalam kondisi serius, sementara korban lainnya mengalami luka dengan tingkat keparahan yang beragam.
Tersangka diidentifikasi sebagai seorang pria Palestina berusia 53 tahun yang berasal dari wilayah Jenin, Tepi Barat. Menurut pihak kepolisian, ia tinggal di Israel secara ilegal bersama keluarganya.
“Keadaan keberadaannya di Israel sedang diselidiki,” kata polisi dalam pernyataan resminya.
“Temuan awal menunjukkan bahwa ia sengaja menargetkan warga sipil yang menunggu di halte bus,” katanya lagi.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut. Militer Israel sebelumnya telah melancarkan operasi besar di wilayah utara Tepi Barat awal tahun ini, mengerahkan tank ke wilayah pendudukan untuk pertama kalinya dalam 20 tahun. Operasi ini, yang dijuluki “Tembok Besi”, ditujukan untuk mengatasi kelompok-kelompok militan Palestina yang beroperasi di daerah tersebut.
Penggerebekan militer Israel kerap terjadi di kamp pengungsi Jenin, yang dikenal sebagai salah satu basis kelompok militan Palestina. Kamp-kamp pengungsi di Tulkarem dan Tubas juga menjadi sasaran operasi militer Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Hingga saat ini, penyelidikan lebih lanjut terhadap insiden di Persimpangan Karkur masih berlangsung, sementara pihak berwenang Israel meningkatkan langkah-langkah keamanan di berbagai lokasi strategis untuk mengantisipasi kemungkinan serangan lebih lanjut.
Baca Juga: WNA Asal Singapura Tewas di Halte Bus TransJakarta, Penyebab Masih Misteri
Berita Terkait
-
WNA Asal Singapura Tewas di Halte Bus TransJakarta, Penyebab Masih Misteri
-
Israel Akan Hancurkan 11 Rumah di Kamp Pengungsi Tepi Barat, Gubernur Sebut 'Pembantaian'
-
Tepi Barat Hadapi Dampak Serius dari Perang Gaza, Puluhan Warga Tewas
-
Hamas Serahkan Jenazah 4 Sandera Israel di Tengah Gencatan Senjata yang Rawan
-
Trump Pamer Video AI "Gaza Riviera" Mewah, Hamas Kecam Keras!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum