Suara.com - Abdul Malik al-Houthi, Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, mengatakan Yaman terus memantau pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, seraya menambahkan bahwa Yaman menyaksikan sejauh mana "musuh Zionis itu luput dari pemenuhan kewajibannya.
"Rezim Zionis menggunakan dukungan Amerika Serikat untuk melanggar perjanjian tersebut," kata al-Houthi.
Menurut jaringan berita al-Maseera, al-Houthi mengatakan bahwa kegagalan musuh untuk menarik diri dari poros Rafah merupakan pelanggaran yang jelas terhadap perjanjian masa lalu antara Mesir dan musuh Zionis.
"Kegagalan penjajah untuk menarik diri dari poros Rafah merupakan ancaman berbahaya bagi bangsa Palestina dan pemerintah serta tentara Mesir," tambahnya.
Pemimpin gerakan Ansarullah itu menekankan bahwa "musuh" itu belum memenuhi sebagian besar kewajibannya, terutama yang berkaitan dengan masalah kemanusiaan, dan juga menghindari pemenuhan kewajiban lainnya, termasuk menarik diri dari poros Rafah.
Al-Houthi mengatakan bahwa Israel belum sepenuhnya mundur dari Lebanon selatan, dan ini merupakan pendudukan dan ancaman bagi bangsa Lebanon serta pelanggaran kedaulatan Lebanon.
Ia mengatakan bahwa rezim Zionis tengah bergerak maju di tiga provinsi selatan Suriah dan menduduki lebih banyak wilayah setiap hari.
"Musuh Zionis dan Amerika Serikat berusaha untuk menegakkan kebolehan pelanggaran hak-hak Umat Islam dan mereka berharap tidak ada seorang pun yang akan menanggapi agresi mereka dan menghadapinya," pungkasnya.
Baca Juga: Seruan Hamas: Banjiri Al-Aqsa Selama Ramadan, Lawan Pembatasan Israel!
Berita Terkait
-
Hamas Siap Kerja Sama Hentikan Pengusiran Warga Palestina dari Gaza
-
Iran vs Turki: Saling Tuduh Soal Pengaruh di Timur Tengah Memanas
-
Israel Larang UNRWA: Picu Krisis Kemanusiaan di Palestina?
-
Hamas Tuduh Israel Ingkar Janji: Gencatan Senjata Fase Dua Terancam Batal
-
Seruan Hamas: Banjiri Al-Aqsa Selama Ramadan, Lawan Pembatasan Israel!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum