Suara.com - PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah resmi dinyatakan bangkrut. Sritex dinyatakan pailit dalam putusan Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang dan dihentikan operasionalnya pada 1 Maret 2025.
Menurut pandangan aktivis sosial, Dokter Tifa tutupnya industri tekstil terbesar di Indonesia ini menyimpan banyak misteri.
“Tutupnya salah satu raksasa industri tekstil Indonesia PT Sritex bukan sekedar kisah bangkrutnya sebuah perusahaan,” ungkap Dokter Tifa, dikutip dari youtubenya, Selasa (4/3/25).
Dokter Tifa mengatakan bahwa ada banyak aspek yang bisa digali dari kasus bangkrutnya PT Sritex.
“Ada banyak aspek yang bisa digali, terutama dari sudut pandang ekonomi, industri, geopolitik, hingga perubahan peradaban,” ucapnya.
PT Sritex menurut Dokter Tifa sebagai simbol kejayaan industri tekstil, sehingga jika bangkrut begitu saja tentu menandakan ada sesuatu yang fundamental.
“Sritex ini simbol kejayaan industri tekstil nasional selama puluhan tahun, sehingga ketika bangkrut menandakan ada sesuatu fundamental yang sedang terjadi di sektor ini,” ujarnya.
Dokter Tifa mengatakan bahwa dari banyak faktor penyebab, salah satu dugaannya karena serbuan produk impor murah dari China maupun Vietnam.
“Salah satu faktor penyebabnya terjadi serbuan produk impor murah kan selama beberapa tahun belakangan ini, terutama dari China dan Vietnam,” ungkapnya.
Baca Juga: Babak Baru Korupsi Impor Gula, Tom Lembong Bakal Disidang 6 Maret, Akankah Terbukti Bersalah?
“Harganya itu benar-benar sangat murah,” sambungnya.
Adanya fenomena banjir impor produk tekstil ini menurut Dokter Tifa tidak ditangani dengan baik sehingga berimpact sejauh ini.
“Sepertinya tidak ada proteksi negara terhadap banjirnya impor produk tekstil tersebut,” ujarnya.
“Regulasinya nggak ada. Nggak mendukung industri lokal, yang membuat produsen dalam negeri pada jatuh berantakan bergelimpangan dan kalah saing dengan barang impor,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak