“Rezim ini jahat, memakai hukum untuk menjustifikasi tindakan-tindakan demokratis yang dilakukan,” tegasnya.
Meskipun menghadapi berbagai bentuk diskriminasi, perempuan tetap berada di garis depan perlawanan. Mereka dengan tegas menolak jika dianggap tidak memiliki hak atas lahan.
“Dalam proyek-proyek seperti ini, perempuan tidak pernah dilibatkan, karena mereka menganggap perempuan tidak memiliki hak atas lahan,” ujar Lia.
Andriyeni menambahkan bahwa konflik agraria bukan hanya soal tanah, tetapi juga soal ketidakadilan sistemik yang menghancurkan kehidupan perempuan.
“Konflik agraria ini selain merusak lingkungan juga merugikan perempuan. Ini menjadi kejahatan yang sistemik untuk menghancurkan kehidupan manusia,” katanya.
Di tengah ketidakadilan yang terus terjadi, perempuan adat Papua dan aktivis perempuan lainnya tetap berjuang.
“Kita bergerak bersama. Perempuan melawan kemiskinan,” tutup Andriyeni.
Reporter: Kayla Nathaniel Bilbina
Baca Juga: Pakar Beberkan Resep Jitu Genjot Ekonomi, Pemerintah Harus Dukung Industri Padat Karya
Tag
Berita Terkait
-
Badai PHK di Tengah Mimpi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
Toko Kelontong Bisa jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Program Keberlanjutan Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat
-
Resmikan Program Friday Mubarak, Menko Perekonomian Beri Apresiasi Aprindo: Semoga Menjadi Booster Perekonomian Nasional
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi