Suara.com - Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk telah meminta pihak berwenang di Suriah untuk segera menghentikan pembunuhan warga sipil di wilayah pesisir negara Arab yang dilanda krisis tersebut.
"Kami menerima laporan yang sangat mengganggu tentang seluruh keluarga, termasuk wanita dan anak-anak yang terbunuh di Suriah barat laut," kata Turk dalam siaran pers pada hari Minggu.
Ia juga menuntut penyelidikan, dengan mengatakan telah terjadi "eksekusi cepat atas dasar sektarian" oleh pelaku yang tidak dikenal dan oleh pasukan yang setia kepada kelompok militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang saat ini menguasai negara tersebut.
"Harus ada penyelidikan yang cepat, transparan, dan tidak memihak terhadap semua pembunuhan dan pelanggaran, dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban, sesuai dengan hukum, norma, dan standar internasional," katanya.
Kepala hak asasi PBB juga mengomentari janji yang dibuat oleh Abu Mohammad al-Jolani, pemimpin HTS.
"Pengumuman otoritas sementara tentang niat mereka untuk menghormati hukum harus diikuti dengan tindakan cepat untuk melindungi warga Suriah."
Bentrokan antara pasukan HTS dan loyalis pemerintah sebelumnya meletus pada hari Kamis di jantung wilayah minoritas Alawite tempat presiden terguling Bashar al-Assad berasal, dan sejak itu meningkat menjadi pembunuhan massal yang dilaporkan.
Sebelumnya, kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebut bentrokan itu sangat memprihatinkan, dengan mengatakan badan kesehatan PBB sedang berupaya mengirimkan obat-obatan darurat dan perlengkapan trauma bagi yang terluka.
“WHO mendesak semua pihak untuk menghormati dan menjaga layanan kesehatan guna memastikan bantuan medis sampai ke mereka yang paling membutuhkannya. Perdamaian adalah obat terbaik,” tulis Tedros Adhanom Ghebreyesus di X.
Baca Juga: "Visi Aneksasi": PBB Ungkap Dampak Mengerikan Serangan Israel di Tepi Barat, 40.000 Warga Terusir
Berita Terkait
-
Suriah Membara, Lebih dari 1.000 Tewas dalam Pertempuran Sengit HTS dan Pembantaian Balas Dendam
-
Tragedi di Ukraina, Serangan Rusia Tewaskan 11 Orang Termasuk 5 Anak-Anak!
-
"Saya Seorang Zionis": Pernyataan Trudeau Picu Perdebatan Sengit di Media Sosial! Apa Kata PBB?
-
Israel Siapkan Serangan ke Iran? Latihan Militer di Gunung Hermon Ungkap Skenario Perang 2025!
-
Video Mengerikan Ungkap Eksekusi Massal di Suriah: Puluhan Mayat Ditemukan di Latakia
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
-
Praperadilan Ditolak, Kuasa Hukum Delpedro: Ini Kriminalisasi, Hakim Abaikan Putusan MK
-
Pramono Anung Pastikan Tarif TransJakarta Naik, Janjikan Fasilitas Bakal Ditingkatkan
-
KPK Pastikan Korupsi Whoosh Masuk Penyelidikan, Dugaan Mark Up Gila-gilaan 3 Kali Lipat Diusut!