Suara.com - Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menginformasikan kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengenai operasi militer Amerika Serikat terhadap kelompok Houthi di Yaman, seperti yang dinyatakan oleh Departemen Luar Negeri AS pada hari Sabtu.
"Menlu menjelaskan kepada Rusia tentang operasi pencegahan oleh militer AS terhadap kelompok Houthi yang didukung oleh Iran, dan menekankan bahwa serangan berkelanjutan Houthi terhadap kapal militer dan komersial AS di Laut Merah tidak akan diterima," ujar juru bicara Deplu AS, Tammy Bruce, dalam pernyataannya.
Kedua diplomat juga membahas langkah-langkah selanjutnya setelah pertemuan baru-baru ini di Arab Saudi dan sepakat untuk terus berusaha memulihkan komunikasi antara Washington dan Moskow, menurut pernyataan tersebut.
AS telah melancarkan serangan udara terhadap kelompok Houthi di Yaman yang mengakibatkan setidaknya 19 orang tewas, sementara Presiden AS Donald Trump memperingatkan mengenai ancaman serangan jika kelompok tersebut terus menyerang kapal-kapal barang di Laut Merah.
Kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal yang terhubung dengan Israel di Laut Merah menggunakan rudal dan pesawat tanpa awak sejak akhir 2023, yang telah mengganggu perdagangan global. Mereka mengklaim serangan ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Mereka menghentikan serangan setelah gencatan senjata di Gaza antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, diumumkan.
Namun, mereka mengancam akan melanjutkan serangan jika Israel memblokir seluruh bantuan ke Gaza pada 2 Maret.
Berita Terkait
-
Putin Tolak Mentah-Mentah Gencatan Senjata Usulan Trump, Apa Sebabnya?
-
Rusia Siap Gencatan Senjata dengan Ukraina Asal AS Penuhi Permintaan Ini
-
Tarif Baja Trump Picu Ketegangan Baru dalam Perang Dagang AS-Uni Eropa
-
Bantuan Militer Sempat Terhenti Gara-gara Trump-Zelenskyy Bersitegang, Senjata AS Akhirnya Mengalir ke Ukraina
-
Bencana Kemanusiaan Mengintai: Pemotongan Dana Bantuan USAID Ancam Nyawa Jutaan Orang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu