Hal ini menurut Dokter Tifa begitu janggal, lantaran dirinya yang sesama alumni UGM mengakui jika jarak ujian skripsi dan menunggu wisuda adalah 3-5 bulan.
Sehingga tidak bisa instan dalam 1 bulan saja.
“Ini alumni UGM seperti saya pasti tahu, ketika kita sudah ujian skripsi, maka kita menunggu jadwal wisuda itu 3 sampai 5 bulan setelahnya, bukan dalam 1 bulan. Apalagi ini yang aneh sekali adalah skripsinya belakangan, ijazahnya keluar duluan, aneh sekali ya,” tambahnya.
Sebelumnya, mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar menyangsikan keaslian ijazah dan skripsi milik Jokowi sebagai lulusan UGM.
Penjelasan Dekan Fakultas Kehutanan
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta menyesalkan adanya informasi yang menyesatkan tersebut.
Terlebih, Rismon, yang menuding soal isu ijazah tersebut merupakan alumni dari Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Melalui laman web Universitas Gadjah Mada, Sigit mengatakan bahwa seorang dosen seharusnya Rismon dalam menyimpulkan suatu informasi harus didasarkan pada fakta dan metode penelitian yang baik.
Menurut Sigit, seharusnya Rismon tidak hanya menampilkan ijazah dan skripsi Jokowi saja yang ditelaah.
Baca Juga: 5 Ucapan Gus Dur yang Jadi Kenyataan, Publik Terbelalak: Mulai dari Prabowo hingga Jokowi
Namun, harus juga melakukan perbandingan dengan ijazah dan skripsi yang diterbitkan pada tahun yang sama di Fakultas Kehutanan.
Sementara itu, soal penggunaan font Times New Roman pada sampul skripsi dan ijazah seperti yang dituduhkan oleh Rismon, Sigit menegaskan bahwa di tahun itu sudah banyak mahasiswa menggunakan font tersebut.
Soal nomor seri ijazah Jokowi yang tidak menggunakan klaster, namun hanya angka saja, Sigit menuturkan penomoran ijazah di masa itu, Fakultas Kehutanan memiliki kebijakan sendiri, dan belum ada penyeragaman dari Tingkat Universitas.
Penomoran tersebut tidak hanya berlaku pada ijazah Jokowi, namun berlaku pada semua ijazah lulusan Fakultas Kehutanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah