Suara.com - Struktur kepengurusan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) resmi diumumkan. Dalam jajaran kepengurusan tersebut, ada nama John Prasetio yang ditunjuk sebagai Komite Manajemen Risiko.
Siapa John Prasetio?
John Prasetio memiliki rekam jejak panjang di bidang ekonomi. Ia merupakan lulusan Universitas Indonesia jurusan ekonomi pada 1973 dan melanjutkan pendidikan di Harvard Business School Amerika Serikat pada 1980.
Karier profesionalnya dimulai sebagai Audit Manager di Deloitte Haskins & Sells, AS, dari tahun 1977 hingga 1980.
Setelah itu, John melanjutkan kariernya ke berbagai perusahaan internasional, termasuk SGV NaThalang Co di Filipina dan Prasetio Utomo & Co di Indonesia, di mana ia menjabat sebagai Co-Founder dan CEO pada 1988-1998.
Pengalaman globalnya terus berkembang saat ia bergabung dengan Arthur Andersen di Singapura serta Ernst & Young di Inggris dan Indonesia.
Pada tahun 2012, John diangkat menjadi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Korea Selatan, menjabat hingga 2017. Dengan begitu, John menjadi Dubes RI untuk Korea Selatan dalam masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan berlanjut hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain itu, ia pernah menjadi Deputi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) serta memegang berbagai posisi non-eksekutif, termasuk Senior Advisor Crowe Indonesia dan General Atlantic, Board Member Sarana Menara Nusantara, serta Independent Commissioner di GoTo.
Struktur Kepengurusan Danantara
Struktur kepengurusan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara resmi diumumkan. Nama-nama besar seperti Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masuk dalam jajaran Dewan Pengarah Danantara, yang dipimpin oleh Rosan Perkasa Roeslani sebagai Kepala BPI Danantara.
Dalam konferensi pers di Financial Hall Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin (24/3/2025), Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan bahwa pemilihan pengurus dilakukan melalui seleksi ketat. Ia bersama Direktur Operasional Dony Oskaria dan Direktur Investasi Pandu Patria Sjahrir mengakui bahwa proses ini tidak mudah.
"Ternyata untuk mendapatkan orang-orang yang baik, terpilih, memiliki kompetensi, serta rekam jejak yang bersih tidaklah mudah," ujar Rosan.
Proses Seleksi Pengurus Danantara
Untuk memastikan kualitas kepengurusan, Rosan menyebut bahwa timnya dibantu oleh perusahaan perekrutan profesional dari dalam dan luar negeri.
Seleksi dilakukan secara ketat untuk memastikan setiap pengurus memiliki keahlian dan visi yang sama dalam memajukan BPI Danantara.
"Kami melakukan wawancara satu per satu untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya memiliki keahlian di bidangnya, tetapi juga memiliki dedikasi dalam mengabdi kepada negara," lanjutnya.
Berikut susunan kepengurusan BPI Danantara:
Kepala BPI Danantara/CEO:
- Rosan Perkasa Roeslani
Direktur Holding Operasional/COO:
- Dony Oskaria
Direktur Holding Investasi/CIO:
- Pandu Patria Sjahrir
Dewan Pengawas:
- Erick Thohir
- Muliaman D Hadad
- Para Menteri Koordinator
- Prasetyo Hadi
- Sri Mulyani Indrawati
Dewan Pengarah:
- Joko Widodo (Jokowi)
- Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
- Mantan Wakil Presiden
- Ray Dalio
- Helman Sitohang
- Jeffrey Sachs
- F Chapman Taylor
- Thaksin Shinawatra
Komite Pengawasan dan Akuntabilitas:
- Ketua PPATK
- Ketua KPK
- Ketua BPK
- Ketua BPKP
- Kapolri
- Jaksa Agung
Managing Director:
- Managing Director Legal: Robertus Bilitea
- Managing Director Risk and Sustainability: Lieng Seng Wee
- Managing Director Finance: Arief Budiman
- Managing Director Treasury: Ali Setiawan
- Managing Director Global Relation and Governance: Mohammad Al Arief
- Managing Director Stakeholder Management: Rohan Hafas
- Managing Director Internal Audit: Ahmad Hidayat
- Managing Director Human Resource: Sanjay Bharwani
- Managing Director/Chief Economist: Reza Siregar
- Managing Director Head of Office: Ivy Santoso
- Risk Committee: John Prasetio
- Investment and Portfolio Committee: Yup Kim
Kehadiran Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam struktur Dewan Pengarah Danantara menjadi perhatian publik. Menurut Rosan, keputusan ini telah mendapat persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.
"Kami meminta dan Alhamdulillah saat ini sudah disetujui, ada Bapak Joko Widodo (Jokowi) dan juga Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Dewan Pengarah," ujar Rosan.
Ia menambahkan, pengalaman keduanya selama masing-masing 10 tahun memimpin Indonesia akan memberikan kontribusi positif bagi BPI Danantara.
"Dengan pengalaman mereka memimpin negara selama satu dekade, tentunya akan memberikan kontribusi besar terhadap arah pengelolaan investasi di BPI Danantara ke depannya," katanya.
Berita Terkait
-
Danantara Sebut Ekspatriat di Garuda Indonesia Bawa Contoh Sukses yang Wajib Ditiru
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Ekonom Sebut Danantara 'Duitnya Mepet', Negara Siap-siap Menalangi Utang Whoosh
-
Perusahaan Rokok Sampoerna Beli Patriot Bond Rp 500 Miliar, Ini Tujuannya
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Tragis! Polisi Tewas di Tangan Pemabuk, Kronologi Ngeri Kasus Brigadir Abraham
-
Harta Karun Harvey Moeis-Sandra Dewi Siap Dilelang! Cek Daftar Rumah Mewah hingga Perhiasannya
-
Ahli Media Sosial di Sidang MKD Soroti Penyebaran Hoaks Cepat dan Respons Lambat DPR
-
Bahlil Temui Prabowo, Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Sudah Sangat Layak
-
Tragis! Niat Numpang Tidur di Masjid, Mahasiswa Tewas Dihajar, Kepala Dilempar Kelapa
-
Kesaksian di Sidang MKD Dugaan Pelanggaran Etik: Tak Ada Bahasan Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR
-
Heboh Gudang Ompreng MBG di Jakut Palsukan Label Halal, APMAKI: Pelaku Harus Ditindak Tegas!
-
Prabowo Pertimbangkan Nama Soeharto jadi Pahlawan Nasional
-
Indonesia Terima Airbus A400M Pertama, Prabowo Rencanakan Pembelian 4 Unit Tambahan
-
Pengamat Ungkap Kontras Jokowi dan Prabowo, Dulu 60% Kepuasan Publik Tenang, Kini 90% Sepertiga 98