Nama Abu Janda kembali menjadi perhatian pada akhir 2019 saat ia menyebut Islam sebagai agama yang sering dikaitkan dengan aksi terorisme.
Pernyataan ini memicu laporan dari Ikatan Advokat Muslim Indonesia (IKAMI) ke Bareskrim Mabes Polri karena dianggap mengandung ujaran kebencian.
Laporan tersebut didaftarkan dengan nomor STTL/572/XII/2019/BARESKRIM dan mulai diproses pada pertengahan 2020.
Kontroversi lain yang menghebohkan publik adalah dugaan ujaran rasis terhadap Natalius Pigai, mantan Komisioner Komnas HAM yang kini menjabat Menteri HAM kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.
Melalui media sosial, Abu Janda mengomentari Natalius dengan pernyataan bernada merendahkan yang kemudian dilaporkan oleh DPP KNPI ke Bareskrim.
Dalam kasus ini, ia dijerat sejumlah pasal dalam UU ITE dan KUHP karena diduga menyebarkan kebencian dan permusuhan.
Tak berhenti di situ, pada Februari 2021, Abu Janda juga harus berurusan dengan penyidik Bareskrim Polri setelah menyebut “Islam adalah agama arogan” melalui akun Twitter miliknya.
Cuitan tersebut kembali menuai kecaman luas dari masyarakat dan memperpanjang daftar kontroversi yang melekat pada dirinya.
Berbagai laporan hukum yang menjerat Abu Janda menunjukkan bagaimana pernyataannya di media sosial kerap menimbulkan reaksi keras, baik dari publik maupun lembaga hukum.
Permadi Arya atau yang lebih dikenal dengan nama Abu Janda kembali menjadi sorotan publik. Apalagi, Abu Janda kini dikabarkan masuk dalam jajaran Komisaris PT Jasamarga Toll Road Operation.
Sosoknya bukan nama baru di dunia maya, terutama sejak ia aktif sebagai pembela Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019. Dia bahkan disebut buzzer Jokowi.
Pria kelahiran Cianjur, Jawa Barat, 14 Desember 1973 ini memiliki nama lengkap Heddy Setya Permadi. Ia mengawali kariernya bukan dari dunia media sosial, melainkan dari sektor formal.
Tercatat, Abu Janda sempat bekerja di perusahaan sekuritas, perbankan swasta, hingga tambang batubara sepanjang 1999 hingga 2015.
Latar belakang pendidikannya pun tak sembarangan. Abu Janda menempuh pendidikan Diploma Ilmu Komputer di Informatics IT School, Singapura, dan lulus pada April 1997.
Berita Terkait
-
Abu Janda Tuding Felix Siauw dan 7 Figur Dakwah Lainnya Antek Israel Bermuka Dua, Siapa Saja?
-
Ngaku Dipandang Dunia, Abu Janda Sesumbar Bisa Antar Wanda Hamidah Tembus Blokade di Gaza
-
Apa Alasan Abu Janda Tuduh Felix Siauw Antek Barat dan Agen Israel?
-
Abu Janda Sindir Aktivis Anti-Syiah yang Kini Dukung Iran, Reaksi Sandhy Sondoro Tuai Kecaman
-
Balasan Menohok Netizen Usai Permadi Arya Kritik Heboh Ayam Goreng Widuran
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta