Suara.com - Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Fathi mendorong pemerintah memperkuat strategi diversifikasi pasar ekspor dan impor.
Ia menegaskan bahwa Indonesia tak boleh hanya tergantung pada Amerika Serikat.
Hal itu untuk merespons ketegangan ekonomi global usai Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif resiprokal terbaru.
“Kita harus termotivasi aktif mencari pasar alternatif selain Amerika (Serikat). Dunia ini luas, terdiri dari banyak negara. Jangan hanya terpaku atau tergantung pada Amerika (Serikat),” kata Fathi kepada wartawan, dikutip Kamis (10/4/2025).
Menurutnya, Indonesia perlu lebih agresif menjajaki peluang kerja sama dengan negara-negara non-tradisional, salah satunya melalui BRICS, aliansi ekonomi yang kini diperluas dan melibatkan negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi pesat seperti Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, serta beberapa mitra baru.
“Anggota BRICS harus saling membantu dalam perdagangan, baik sebagai pengganti komoditas ekspor maupun untuk memenuhi kebutuhan impor. Indonesia memiliki potensi besar untuk memperluas jangkauan perdagangan, apalagi dalam konteks kerja sama Selatan-Selatan,” katanya.
Dalam KTT BRICS terbaru, Indonesia secara aktif mendorong pembentukan arsitektur keuangan dan perdagangan baru yang lebih adil dan inklusif.
Pemerintah juga membuka ruang lebih luas untuk kerja sama bilateral dengan negara anggota BRICS Plus di sektor energi, pangan, teknologi, dan industri strategis.
“Kita harus percaya bahwa fundamental ekonomi Indonesia sangat kuat. Pemerintah Indonesia sangat yakin bahwa negara-negara anggota BRICS bisa bekerjasama untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu negara. Dan yang lebih penting, masyarakat Indonesia kini semakin gencar mendukung dan menggunakan produk lokal sendiri,” ungkapnya.
Baca Juga: Perang Dagang Jilid Baru? Trump Ancam Industri Farmasi dengan Tarif Tinggi
Langkah ini juga, kata dia, sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo yang mendorong kemandirian ekonomi dan memperkuat kerja sama multilateral berbasis kesetaraan.
“Kita percaya Presiden Prabowo dan tim ekonominya akan merumuskan kebijakan luar negeri yang kuat dan berpihak pada kepentingan nasional. Diversifikasi pasar, dukungan terhadap UMKM, serta kerja sama strategis dengan BRICS adalah langkah konkret untuk menghadapi tekanan global,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa Indonesia harus lebih berani membangun posisi tawar dan tidak hanya menjadi pasar bagi negara besar.
Dengan posisi strategis dan kekayaan sumber daya, Indonesia dinilai mampu menjadi bagian penting dari perubahan arsitektur ekonomi global yang sedang berlangsung.
“Sudah saatnya kita punya peran yang lebih aktif dalam membentuk tatanan ekonomi dunia yang baru, bukan hanya jadi penonton,” katanya.
Indonesia Respons Tarif Trump
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran
-
Perpres Sudah Disiapkan, Pakar Ingatkan Peluang Besar dan Risiko PLTN di Indonesia
-
Ruang Genset di RS Hermina Bekasi Terbakar Akibat Korsleting, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar!
-
Ditantang Lapor Kasus Korupsi Kereta Whoosh, Mahfud MD Sentil Balik KPK: Agak Aneh Ini
-
Pilkada Langsung atau Tak Langsung Bukan Prioritas, Kemendagri: Akar Masalahnya di Sistem Pemda!
-
Di Depan Mahasiswa, Prabowo Puji ChatGPT tapi Ingatkan Bahaya AI