Suara.com - Kabar duka kembali menyelimuti dunia seni dan musik Indonesia. Titiek Puspa, sosok legendaris yang sepanjang hayatnya menjadi simbol keteguhan, kelembutan, dan ketulusan dalam berkesenian, telah berpulang.
Kepergiannya bukan sekadar kehilangan bagi dunia hiburan, melainkan duka mendalam bagi seluruh bangsa.
Lahir dengan nama Sudarwati di Kalimantan Selatan, yang kemudian berganti menjadi Kadarwati, hingga akhirnya melekat dalam sejarah sebagai Titiek Puspa, perjalanan hidupnya adalah mozaik dedikasi tanpa henti.
Ia bukan hanya penyanyi bersuara khas, melainkan juga pencipta lagu, aktris, penulis lirik, hingga ikon budaya yang menembus lintas generasi.
Di balik senyumnya yang meneduhkan dan suara emasnya yang tak lekang oleh waktu, Titiek Puspa adalah legenda sejati, sosok yang hadir bukan untuk sekadar dikenal, tetapi untuk dikenang, dicintai, dan diwarisi nilai-nilainya.
Dikenal luas sebagai seniman yang bersahaja dan penuh pengabdian, Titiek Puspa sejatinya lahir dengan nama Sudarwati di Tanjung, Kalimantan Selatan pada 1 November 1937.
Ia merupakan anak dari pasangan Tugeno Puspowidjojo dan Siti Mariam, keluarga dengan garis keturunan Jawa yang kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya serta spiritualitas.
Dalam perjalanannya, nama Sudarwati sempat berganti menjadi Kadarwati, kemudian Sumarti, sebelum akhirnya dikenal luas oleh publik sebagai Titiek Puspa, nama panggung yang kemudian melekat kuat dalam sejarah musik Indonesia.
Meskipun jarang mengumbar soal keyakinannya, Titiek Puspa memiliki kehidupan spiritual yang kerap terlihat dari pesan-pesan moral yang diselipkan dalam karya-karyanya serta caranya menjalani hidup yang cukup sederhana.
Baca Juga: Agama Titiek Puspa Dulu dan Sekarang, Penyanyi Legendaris yang Kini Telah Tiada
Di balik gemerlap panggung, Titiek Puspa adalah potret perempuan Indonesia yang lengkap—berbakat, tangguh, religius, dan penuh cinta.
Awal Mula Karir
Sejumlah sumber menyebutkan perjalanan panjang Titiek Puspa sebagai seniman dimulai dari panggung sederhana di Semarang, tempat di mana bakat luar biasanya mulai bersinar.
Titiek pertama kali mencuri perhatian publik lewat ajang pencarian bakat legendaris Bintang Radio, sebuah kontes menyanyi yang kala itu menjadi gerbang emas bagi calon-calon penyanyi besar di Tanah Air.
Dengan suara khas yang penuh penghayatan, ia langsung mencuri hati para juri dan pendengar.
Namun, bakat Titiek tak hanya berhenti di dunia tarik suara.
Ia juga menunjukkan kemampuan luar biasa dalam dunia seni peran.
Namanya semakin dikenal saat bergabung dengan grup operet Papiko, yang pada masanya sangat populer dan kerap menghiasi layar kaca TVRI kala itu.
Beberapa judul yang ia bintangi seperti Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi, dan Ronce-ronce menjadi tontonan yang tak hanya menghibur saat itu, tetapi juga menyentuh dan mengandung nilai-nilai budaya yang kuat.
Melalui setiap peran dan lagu, Titiek Puspa perlahan membangun dirinya bukan hanya sebagai artis serba bisa, tetapi sebagai simbol kekayaan seni Indonesia yang melekat di hati masyarakat lintas generasi.
Agama Titiek Puspa
Meski dikenal luas sebagai penuh kesederhanaan, perjalanan spiritual Titiek Puspa ternyata tidaklah instan.
Eyang Titiek memeluk agama Islam sejak lahir namun, ia mengakui jika baru benar-benar menjalankan ibadah shalat dengan sungguh-sungguh pada tahun 1989, ketika usianya sudah matang dan kariernya berada di puncak kejayaan.
Titiek sebelumnya mengaku sempat memaknai shalat hanya sebagai bentuk "ngobrol dengan Tuhan" yang menjadi sebuah pengakuan jujur nan memperlihatkan sisi manusiawi seorang seniman besar.
Titiek mulai benar-benar mengenal kedalaman ajaran agamanya setelah didorong perjalanannya ke Madinah, kota suci yang membuatnya merasa belum layak untuk menginjakkan kaki karena ia belum bisa menunaikan shalat dengan baik.
Ia sempat menolak kesempatan itu, hingga akhirnya seorang teman memberinya sebuah video belajar sholat, yang kemudian menjadi titik balik perjalanan spiritualnya.
Dari video sederhana itu, hatinya tersentuh. Ia belajar dengan sungguh-sungguh, mengulang gerakan dan doa-doa, hingga akhirnya mampu shalat dengan benar.
Titiek mengakui menjalani pengalaman batin yang sangat unik, yang diceritakan sebuah momen yang tak dapat dijelaskan, namun cukup kuat untuk membuatnya semakin teguh dalam keyakinan Islam.
Sejak saat itu, Titiek Puspa tak hanya dikenal sebagai seniman legendaris, tetapi juga sebagai pribadi yang menemukan ketenangan dan makna hidup dalam keimanan yang mendalam.
Selamat jalan Eyang Titiek.
Berita Terkait
-
Agama Titiek Puspa Dulu dan Sekarang, Penyanyi Legendaris yang Kini Telah Tiada
-
Suami Titiek Puspa Berapa Orang? Musisi Senior Indonesia yang Wafat Usia 87 Tahun!
-
Titiek Puspa: Kepergian Sang Legenda, Warisan Cinta dalam Nada
-
Omara Esteghlal Berduka Titiek Puspa Meninggal: Sosok yang Menyatukan Bangsa
-
Fadli Zon Kenang Obrolan Terakhir dengan Titiek Puspa: Dalam Usia 87 Tahun...
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
Terkini
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG