Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, menyampaikan adanya sejumlah kebutuhan ideal untuk TNI yang masih dibutuhkan. Salah satunya seperti rumah dinas bagi prajurit TNI. Hal itu disampaikan Sjafrie dalam Rapat Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
"Saya ingin menyampaikan bahwa sebetulnya kebutuhan ideal kita itu cukup banyak. Cuma kalau berbicara rumah dinas, ini sudah banyak tergantung persoalan interpretasi," kata Sjafrie.
Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan, kekinian rumah dinas TNI hanya ada 224.756 unit atau sekitar 45 persen. Sementara kebutuhan mencapai 500 ribu unit.
"Tapi saya perlu melaporkan bahwa kondisi ideal kita itu, kita baru memiliki rumah dinas itu 224.756 unit, sekitar 45 persen. Sedangkan kalau kita lihat kebutuhan idealnya itu hampir 500.000 unit rumah yang diperlukan," katanya.
Mantan petinggi Kopassus sekaligus akmil 1947 yang seangkatan dengan Presiden Prabowo Subianto itu mengatakan, angka ini tentunya menunjukan besarnya perbedaan antara kebutuhan ideal dan juga kondisi nyata yang di lapangan.
"Walaupun demikian kami selaku yang mengurusi kebijakan dari TNI, ini berusaha untuk bekerja dalam rangka memenuhi perumahan dinas prajurit. Kita juga ada kerjasama dengan Menteri Perumahan Rakyat dan sebagainya," beber mantan ajudan pribadi Presiden ke-2 RI, Soeharto itu.
"Cuma memang kita juga perlu perhatikan bahwa kalau ingin menggunakan menambah rumah Prajurit dan menggunakan rumah dinas lahan yang dimiliki oleh TNI, ini juga ada kesulitan bagi kita. Karena lahan-lahan itu justru diperlukan oleh kita untuk kebutuhan operasional. Nah ini satu bagian yang kita sedang bicarakan," sambung Sjafrie Sjamsoeddin.
Di sisi lain, ia mengatakan, Rumah Sakit TNI juga masih kekurangan tenaga kesehatan alias nakes.
"Ini menyangkut mengenai rumah sakit. kita memiliki sejumlah 145 rumah sakit TNI dari seluruh wilayah nasional kita tetapi masih ada 29 RS yang terakreditasi. Ini tentunya banyak prasyarat-prasyarat yang diperlukan kaitannya denggan SDM kemudian juga kebutuhan-kebutuhan dari kemampuan layanan dasar yang diperlukan untuk para tenaga kesehatan kita. seperti spesialis, bedah spesialis penyakit dalam, obgyn, dan spesialis anak. ini kita masih kurang," beber mantan Wamenhan periode 2010-2014 itu.
Baca Juga: Ungkit Skandal Bill Clinton, Legislator PKB soal Desakan Ganti Gibran: Tak Mudah Lengserkan Wapres
Dicecar soal Utang TNI AL ke Pertamina
Dalam rapat kali ini, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin sempat dicecar oleh anggota DPR RI, DPR RI fraksi NasDem, Amelia Anggraini soal adanya tunggakan pembayaran bahan bakar minyak (BBM) TNI AL ke PT Pertamina.
Terkait masalah tersebut, Amelia pun bertanya kepada Sjafrie terkait penyusunan ulang formula di Kemenhan demi mengatasi pemborosan penggunaan BBM agar lebih efisien.
"Apakah Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah menyusun ulang formula dan penggunaan BBM operasional TNI ini yang lebih efisien? Misalnya melalui sistem kuota atau barcode tracking, agar tidak terjadi pemborosan pak, atau utang yang serupa di masa mendatang," kata Amelia dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Ia menyoroti soal utang BBM tersebut karena dinilai menandakan adanya kelemahan dalam sistem perencanaan penggunaan bahan bakar.
"Terkait utang BBM TNI AL, ini menandakan adanya kelemahan dalam sistem perencanaan dan distribusi BBM operasional dan hal ini menimbulkan kekhawatiran, terhadap efisiensi dan akuntabilitas anggaran pertahanan," katanya.
Masalah tunggakan pembayaran BBM TNI AL ke Pertamina awalnya diungkapkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali. Dalam Rapat Komisi I DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025), Ali menyebut jika TNI AL menunggak pembayaran BBM ke Pertamina yang nilainya mencapai trilunan rupiah.
“Untuk bahan bakar memang ini masih kalau kita berpikir masih sangat terbatas, kemarin ada tunggakan itu bahan bakar 2,25 T dan saat ini kita sudah dikenakan harus membayar utang lagi 3,2 T. Itu sebenarnya tunggakan,” kata Ali dalam rapat di DPR RI.
Berita Terkait
-
Ungkit Skandal Bill Clinton, Legislator PKB soal Desakan Ganti Gibran: Tak Mudah Lengserkan Wapres
-
BREAKING NEWS: Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu, Siapa Saja yang Dipolisikan?
-
Minta MPR Kaji soal Desakan Ganti Wapres Gibran, Legislator PDIP: Jangan Alergi Dulu
-
Bawa Saksi ke Polisi, Relawan Tepis Polisikan Roy Suryo Cs karena Arahan Jokowi: Ini Murni...
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Punya Usaha Travel Haji, Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Diperiksa KPK?
-
Geger Nepal: Gaya Hidup Mewah Pejabat Bikin Rakyat Marah, Rumah Menteri dan Presiden Dibakar
-
Detik-detik Menkeu Nepal Kabur Ditendang di Jalanan Saat Demo Massa Gen Z yang Muak Korupsi
-
Viral usai Tampang Terekam CCTV, 2 Perampok Rumah Kosong di Jaktim Diciduk Polisi
-
Profil Lengkap Franka Franklin, Istri Nadiem Makarim: Cucu Artis Legendaris, Ini Gurita Bisnisnya
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Temui Pendemo dan Meminta Maaf?
-
Mirip Indonesia? Demo Berdarah di Nepal karena Rakyat Muak Lihat Keluarga Pejabat Flexing
-
Update Demo Berdarah di Nepal, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Disiksa dan Terbakar Hidup-hidup
-
Agensi Wajib Setor Uang buat Kuota Haji Khusus, KPK Ungkap Liciknya Pejabat Kemenag: Sewenang-Wenang
-
Diduga Oknum Polisi Perintah Bebaskan Pencuri Motor: Motor Kamu Ada Dua Kan?