Sementara itu, terkait pembayaran pesangon yang tidak sesuai msa kerja karyawan, Ayu menyampaikan hal itu karena permasalahan finansial perusahaan.
"Iya tadi sudah sempat saya jelaskan kepada Pak Wamen juga kondisinya, memang per 10 Maret 2025 perusahan di Jakarta ini kantor pusatnya sudah tidak menerima aliran pemasukan uang karena per 10 Maret lahan kita, produksi kita sudah diambilalih sementara oleh PT Agrinas sehingga tidak ada uang yang masuk sama sekali ke kantor pusat," tutur Ayu.
"Nah itu yang menyebabkan manaejmen mengambil langkah seperti itu," sambungnya.
Menanggapi arugmentasi perusahaan perihal finansial imbas kasus yang bergulir di Kejaksaan Agung, Noel menegaskan tidak menerima alasan efisiensi tersebut.
Sebab dalam temuannya, didapatkan pembayaran pesangon tidak sesuai sudah dilakukan sebelum adanya permasalhan kondisi keuangan perusahaan.
"Tadi kan argumentasinya ada efisiensi, efisiensinya baru kemarin kok, baru ditangkapnya kemarin, tapi praktik itu sudah puluhan tahun. Jadi argumentasi itu batal menurut saya. Nggak relevan," ujar Noel.
"Kejadian, maaf ya, yang punya Palma, Palma apa nih, Duta Palma ini kan diproses hukum baru tahun 2025 bukan tahun 2011 atau 2000 berapa. Mereka ini kerja sudah puluhan tahun ada yang belasan tahun ada yang tahunan. Jadi sekali lagi saya minta manajemen Duta Palma untuk segera mungkin menyelesaikan hak-hak mereka kawan-kawan buruh dan pekerja. Jadi kalau seandainya saya sidak kedua biasanya ada proses penahanan dan tindakan hukum," beber Noel.
Berita Terkait
-
Dinilai Jadi Penghambat, Wamenaker Cari Cara Hapus Pembatasan Usia Pelamar Kerja
-
Wamenaker Murka! Aplikator Ojol 'Rakus' Kasih Bonus Hari Raya Cuma Rp50 Ribu
-
Wamenaker Noel Sowan ke Markas FPI, Habib Rizieq Minta Tekan Angka Pengangguran
-
Pengemudi Ojol Ngeluh BHR Cuma Dapat Rp50 Ribu, Wamenaker: Aplikator Rakus! Kita Akan Panggil
-
CEK FAKTA: Wamenaker Minta Sumbangan ke Rakyat karena Kas Negara Kosong
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik