Suara.com - Di tengah laju perubahan iklim yang kian mengkhawatirkan, kebutuhan akan sumber energi bersih tidak bisa lagi ditunda. Berdasarkan laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), sektor energi menyumbang lebih dari 70% emisi gas rumah kaca global, dengan pembakaran bahan bakar fosil menjadi penyumbang utama.
Jika tidak dikendalikan, suhu bumi diproyeksikan naik lebih dari 1,5°C pada pertengahan abad ini, memicu krisis iklim yang lebih luas, mulai dari kekeringan ekstrem hingga naiknya permukaan laut.
Indonesia sendiri masih bergantung pada energi fosil untuk lebih dari 80% kebutuhan listrik nasional. Namun, seiring komitmen global untuk mencapai emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060, transisi menuju energi hijau menjadi semakin mendesak.
Energi hijau—juga dikenal sebagai energi terbarukan—adalah energi yang berasal dari proses alami yang berkelanjutan, seperti cahaya matahari, angin, air, panas bumi, dan biomassa. Energi ini dapat diperbarui secara alami dan tidak menghasilkan emisi berbahaya saat digunakan.
Menurut Outlook Energi Indonesia 2023 yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi terbarukan di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 3.600 gigawatt (GW), namun yang baru dimanfaatkan masih di bawah 3%.
Padahal, pengembangan energi hijau tidak hanya penting untuk ketahanan energi nasional, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat.
Berikut adalah lima jenis energi hijau utama yang terus berkembang di Indonesia dan dunia:
1. Cahaya Matahari sebagai Sumber Listrik Bersih
Energi surya menjadi salah satu bentuk energi hijau yang paling cepat berkembang. Cahaya matahari diubah menjadi listrik melalui panel fotovoltaik (PV) atau dimanfaatkan sebagai pemanas menggunakan kolektor termal. Di negara tropis seperti Indonesia, potensi energi surya sangat besar karena intensitas sinar matahari tinggi sepanjang tahun. Keunggulan utamanya adalah ketersediaan yang luas serta tidak menimbulkan emisi karbon saat digunakan.
Baca Juga: Ekonomi Hijau Bukan Sekadar Ramah Lingkungan, tapi Juga Bikin Cuan
Menurut Outlook Energi Indonesia 2023 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemanfaatan energi surya diproyeksikan terus meningkat seiring dengan harga panel yang makin terjangkau dan insentif dari pemerintah.
2. Mengubah Udara Menjadi Listrik
Energi angin dihasilkan dari pergerakan udara yang memutar turbin angin. Energi kinetik ini kemudian dikonversi menjadi energi listrik melalui generator. Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) biasanya dibangun di wilayah dengan pola angin yang konsisten, baik di daratan (onshore) maupun di lepas pantai (offshore).
Laporan International Renewable Energy Agency (IRENA) tahun 2024 menyebutkan bahwa investasi global dalam sektor ini terus meningkat, mencerminkan potensi besar dari energi angin sebagai sumber listrik yang bersih dan efisien.
3. Sumber Listrik dari Aliran Sungai
Energi air atau energi hidro memanfaatkan kekuatan aliran air, seperti dari sungai atau bendungan, untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Ini adalah salah satu bentuk energi terbarukan tertua dan paling luas digunakan di dunia. Di Indonesia, potensi energi mikrohidro di daerah pedesaan masih belum tergarap sepenuhnya. Meski ramah lingkungan saat beroperasi, pembangunan infrastruktur besar seperti bendungan perlu memperhatikan dampak sosial dan ekologi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
-
Blueprint Keberlanjutan Ride-Hailing Indonesia: Motor Penggerak UMKM dan PDB Nasional
-
Anggota DPR Non Aktif Korban Disinformasi dan Fitnah, Bukan Pelaku Kejahatan
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai