Suara.com - Polemik mengenai keaslian ijazah mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, terus mengemuka di media sosial. Kali ini karena unggahan dari pakar digital forensik, Dr. Rismon Sianipar.
Melalui akun X (sebelumnya Twitter) pribadinya, Rismon mempublikasikan hasil analisis visual terhadap ijazah Jokowi yang dibandingkan dengan ijazah milik seorang alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Frono Jiwo.
Dalam unggahan tersebut, Dr. Rismon menyoroti perbedaan visual antara dua dokumen ijazah dengan nomor 1120 dan 1115. Ijazah dengan nomor 1120 merupakan milik Joko Widodo yang sebelumnya diunggah oleh seorang pengguna bernama Dian Sandi Utama.
Sementara itu, ijazah nomor 1115 diklaim milik Frono Jiwo, seorang mahasiswa dari jurusan dan periode yang sama.
Menurut Dr. Rismon, terdapat empat ketidaksesuaian yang signifikan, terutama pada posisi huruf-huruf seperti A, I, E, dan Z terhadap logo resmi UGM yang terletak di bagian tengah atas dokumen ijazah.
"EMPAT KETIDAK-IDENTIKAN IJAZAH NO: 1120 (JOKO WIDODO yang diupload DIAN SANDI UTAMA) dan IJAZAH NO: 1115 (FRONO JIWO). Terlihat posisi huruf A, I, E, dan Z relatif terhadap LOGO UGM!," tulis dia seperti Suara.com kutip pada Sabtu (7/6/2025).
Ia menyebut bahwa penempatan huruf-huruf tersebut tampak berbeda secara relatif terhadap elemen grafis logo UGM pada masing-masing dokumen. Untuk memperkuat klaimnya, Rismon menyertakan perbandingan visual dan grafik analisis spektrum warna pada bagian-bagian tertentu dari kedua ijazah tersebut.
Tidak hanya itu, Rismon menambahkan bahwa pihaknya juga akan membandingkan temuan ini dengan salinan fotokopi ijazah yang sebelumnya sempat ditampilkan oleh Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri sebagai bagian dari hasil penyelidikan.
"NANTI kita bandingkan lagi dengan ijazah fotokopi yang ditampilkan DIRTIPIDUM BARESKRIM," tambah dia.
Baca Juga: Soroti Kasus Ijazah Palsu, Mayjen TNI Purn Soenarko: Jokowi Sangat Menghina Bangsa
Unggahan Rismon lainnya kemudian menyoroti salah satu aspek teknis yang lebih dalam, yaitu persentase huruf 'A' yang tertimpa logo Universitas Gadjah Mada pada masing-masing ijazah.
Berdasarkan gambar yang ditampilkan, diketahui bahwa huruf A pada ijazah Jokowi menunjukkan persentase tertimpa logo sebesar 21,01%, sedangkan pada ijazah Frono Jiwo hanya 13,54%.
Teknik digital forensik yang digunakan, yaitu morphology bitwise dalam ruang warna HSV, adalah salah satu metode yang dikenal di bidang pengolahan citra digital. Metode ini memungkinkan analisis pixel demi pixel pada warna dan bentuk untuk menilai tumpang tindih antar elemen visual dalam sebuah gambar.
Tujuan akhirnya adalah untuk mengukur sejauh mana huruf dalam ijazah menyentuh atau melewati batas-batas logo, yang dalam dokumen resmi biasanya dicetak secara simetris dan seragam.
"Persentase huruf A ditimpa dengan logo menggunakan teknik MORPHOLOGY BITWISE pada ruang warna HSV atas ijazah JOKOWI dan FRONO JIWO," ucapnya.
Hasil analisis ini dimaknai oleh Rismon sebagai indikasi adanya perbedaan cetak dan komposisi tata letak pada kedua dokumen ijazah. Ia menggunakan pendekatan kuantitatif dalam membandingkan proporsi tumpang tindih sebagai bahan evaluasi tambahan terhadap orisinalitas dokumen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
Terkini
-
3 Fakta Viral Tanggul Beton Misterius di Laut Cilincing Ganggu Nelayan, Bukan Proyek Pemerintah?
-
Siapa Rajyalaxmi Chitrakar, Istri Mantan PM Nepal yang Tewas Tragis dalam Kerusuhan Nasional
-
Peringati September Hitam, Aliansi Perempuan Indonesia Kritik Pemerintah dan Upaya Pembungkaman
-
Profil Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli yang Mundur usai Didemo: Karier Politik dan Kontroversi
-
Usai Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Kalau Bersih Kenapa Harus Risih?
-
Profil Rajyalaxmi Chitrakar: Istri Eks PM Nepal yang Tewas Terbakar Hidup-Hidup
-
'Gak Usah Takut, Saya Udah Jago!' Gebrakan Kontroversial Menkeu Purbaya Jamin RI Aman dari Krisis
-
Lepasin Aja Lagi!: Ironi Penegak Hukum dan Jeritan Keadilan di Cikarang Utara yang Bikin Geram
-
Heboh Aksi Koboi Jalanan di ITC Permata Hijau, Pemotor Todong Pistol usai Cekcok dengan Sopir Ojol
-
6 Fakta Demo Nepal: Pemerintah Digulingkan, Rakyat Muak dengan 'Nepo Baby'